Jakarta, - Mantan jurnalis televisi H Yusron Sjarief terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Pencak Silat Tradisi Betawi Indonesia (Astrabi) menggantikan pemimpin sebelumnya yakni H Anwar Albatawi yang meninggal dunia pada 26 Juli 2021.
"Astrabi harus tampil sesuai dengan marwahnya sebagai bagian budaya Betawi dan Indonesia yang sebenarnya," kata Yusron dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Yusron Sjarief terpilih sebagai ketua umum organisasi itu berdasarkan hasil musyawarah istimewa Astrabi pada Rabu (5/1) di Gedung RMB Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Mantan jurnalis televisi itu adalah salah satu orang yang ikut andil ditetapkan silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada 2019.
Yusron Sjarief menambahkan, Astrabi akan ikut mewarnai wajah warisan budaya tak benda asal Indonesia ini.
Sementara itu, Dewan Pembina Astrabi, Beky Mardani, mengharapkan, pengurus tetap solid dan kompak, melanjutkan amanah dan perjuangan menjadikan silat tradisi berprestasi baik di level lokal, domestik, maupun internasional.
"Selain itu, Astrabi harus siap melanjutkan program yang belum sempat terlaksana akibat pandemi COVID-19 dua tahun terakhir," ujar H Beky.
Ia berharap, Astrabi mempersiapkan diri mengawal dan menjadikan silat atau "maen pukul" Betawi sebagai ekstrakulikuler sekolah-sekolah di Jakarta, sebagai muatan lokal di sekolah Provinsi DKI Jakarta.
Pencak silat sendiri secara umum sudah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Bukan Benda pada Sidang ke-14 di Bogota, Kolombia, pada 9-14 Desember 2019.
Khusus silat tradisi Betawi, menurut buku "Maen Pukulan Khas Betawi" karya GJ Nawi, disebutkan ada 317 aliran main pukulan (silat) Betawi.
Beberapa aliran telah terdaftar sebagai warisan budaya tak benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, seperti silat Mustika Kwitang, silat Pusaka Djakarta, silat Troktok, dan silat Sabeni Tenabang, silat Beksi, dan silat Cingkrik.(ant/toz)
Load more