(dari kiri ke kanan) Maul Ibrahim personil Perunggu, Iga Massardi personil Barasuara, Danilla, Cholil Mahmud personil Efek Rumah Kaca dan Awan Garnida personil Sore menceritakan tantangan dalam proses kolaborasi di Lintas Resonan. (Tim tvOnenews - Karina M Ramadhani)
Begitu juga dengan para musisi ketika masing-masing berkolaborasi, satu personil dari Barasuara, Iga Massardi menyatakan perasaan yang paling berharga ketika satu musisi bisa terkoneksi dengan musisi lainnya yang dapat menciptakan ilmu baru.
Begitu juga dengan Danilla, dirinya merasa gembira ketika dapat mengeksplor bersama musisi lainnya yang memiliki genre berbeda dengannya.
“Saya senang banget karena bisa mengulik lagu teman-teman musisi lain yang benar-benar diluar genre aku,” ujar Danilla.
“Jadi saat kolaborasi kita bisa punya resonan yang sama. Kita jadi bisa saling mengeksplorasi musik masing-masing dan bisa saling terhubung lewat musik. Semoga kolaborasi kami bisa menginspirasi audiens, bahwa keluar dari zona nyaman itu sangat menyenangkan,” sambungnya.
Tak hanya itu, semangat berekspresi dan bereksplorasi yang melampaui zona nyaman ini juga diharapkan oleh Awan Garnida, personil Sore.
“Sebagai musisi, saya bisa merasakan nikmatnya hidup ketika berhasil membuat sesuatu yang baru dari hasil kolaborasi melalui proses yang panjang, eksplorasi musiknya dalam resonan yang sama hingga menjadi suatu karya yang menggetarkan dan kita bisa sama-sama merayakannya,” jelas Awan Garnida.
Load more