Richard merasakan kejanggalan pada tuduhan yang diarahkan padanya.
"Handphone saya diambil, hak saya untuk berbicara, hak demokratis saya dicabut dari saya seperti itu saja. Aneh sih, seorang dokter memberikan saran, memberikan edukasi, terus medianya diambil seperti itu," ujarnya heran.
Dia kemudian menuturkan, tuduhan mengakses sistem elektronik atau menarik barang yang disita kepadanya salah alamat. Dia juga membantah menghapus konten di akun yang telah dikuasai polisi.
"Saya nggak pernah tarik, saya nggak pernah akses Instagram (yang disita) sekali pun," katanya lagi.
Richard mengaku niatnya membuat unggahan tentang kosmetik berbahaya, merupakan bentuk tanggung jawabnya sebagai seorang dokter yang harus mengedukasi masyarakat.
"Cuma mau bantu orang banyak, cuma mau edukasi orang banyak, aku tidak pernah mau menghancurkan orang lain. Kecuali memang orang itu jual krim abal-abal. Kalau dia ngancurin muka orang lain, wajar dong aku hancurin," ujar Richard. (act)
Load more