Banyumas, Jawa Tengah - Selalu ada kreatifitas di saat pandemi. Seperti Muhtar Yusuf, seorang guru SD di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Berawal dari coba-coba, kini sukses mendulang puluhan juta rupiah dari bertani melon secara hidroponik.
Di sela aktifitas mengajar, Muhtar Yusuf, guru di Madrasah Ibtidaiyah Desa Kaliurip, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mencoba menanam melon di halaman rumahnya.
"Awalnya iseng bikin instalasi hidroponik, terus coba tanam beberapa batang. Yang saya tanam melon jenis golden aroma," ujarnya kepada tvonenews.com, Sabtu (25/12).
Ternyata hasil keisengan berhasil baik. Lalu Muhtar memberanikan diri menyewa pekarangan milik tetangga seluas sekitar 200 meter persegi, untuk mendirikan green house seluas 150 meter persegi.
"Konsepnya memang hidroponik, jadi bebas pestisida dan obat-obatan kimia," tukas Muhtar.
Ternyata, hasil panen melon yang dibudidayakan di green house sangat menggembirakan. Apalagi harga jual melon jenis golden aroma sangat bagus, di kisaran 30 ribu rupiah per kilogram. Sejak itu, Muhtar menambah green house, hingga kini sudah ada 9 unit.
Keberhasilan ini memotivasi warga sekitar untuk ikut menanam melon hidroponik. Muhtar kini sudah mendampingi belasan petani mitra melon tanpa media tanam ini.
"Sekarang yang kita tanam sudah ada jenis chamoe dan golden alisha. Keduanya harganya bagus, permintaan pasar selalu tak pernah sepi dan umur tanam lebih pendek, hanya 60 dan 70 hari," beber Muhtar.
Muhtar bercita-cita melon hasil budidayanya, bisa menembus pasar ekspor. Karenanya dia mengajak masyarakat luas untuk bisa menanam melon hidroponik, meski hanya di lahan terbatas. Trik dan cara menanam melon hidroponik, kini dia curahkan dalam content youtube Muhtar Yusuf.
"Budidaya melon dengan cara ini, bisa dilakukan di mana saja, bahkan di daerah perkotaan sekalipun. Karena tak membutuhkan lahan luas dan kondisi tanah subur," ujarnya. (Sonik Jatmiko)
Load more