Dian mengatakan ketika hidup ditengah keluarga yang memiliki keberagaman tersebut membuatnya ingin mengetahui lebih lanjut tentang konsep ketuhanan.
Sejak menginjak Sekolah Menengah Atas (SMA), Dian mengatakan mulai mempelajari filsafat.
Kemudian, muncul beberapa pertanyaan tentang konsep ketuhanan. Bahkan, ia sempat merasa perjalanan spiritualnya tersebut bisa meniru ayahnya.
"Gue mulai baca-baca buku filsafat, terus langsung mikir, 'jangan-jangan, nih, gue sebarnya kayak bokap di Buddha'. Terus, kata nyokap cari saja yang benar tuh sebenarnya apa," terangnya.
Setelah mendapat izin, Dian pun mulai mempelajari agama Buddha, namun ia mengatakan tidak mendapat jawaban atas beragam pernyataan pribadinya soal ketuhanan.
Dia mengatakan tidak hanya Buddha, seluruh agama pun dipelajarinya. Sampai satu ketika, Dian mengaku diajak kerabatnya untuk mengikuti pengajian.
"Akhirnya ada tante gue, 'yuk kita ikut pengajian ini'. Ada pengajian ini ada pak ustaznya gitu. Gue tanpa ada ekspektasi apa-apa, ya, tanya ke pak ustaz, sebenarnya hidup buat apa sih. Lalu, dibukalah ada ayat Al Quran, terus pokoknya menjawab dengan sangat filosofis dan sangat logis," jelasnya.
Load more