Sempat Mencari Keberadaan Tuhan, Dian Sastrowardoyo Memilih Jadi Mualaf Setelah Bertemu dengan Sosok Ini…

tvOnenews.com - Kisah perjalanan seseorang menjadi Mualaf memang sangat menarik untuk dibahas, kini seorang aktris, Dian Sastrowardoyo menceritakan perjalanan spiritualnya menemukan agama yang cocok untuknya hingga memeluk agama Islam.

Dian Satrowardoyo mengaku sempat memiliki banyak pertanyaan tentang keagamaan yang belum dapat terjawab.

Bahkan seluruh agama yang ada di Indonesia telah satu per satu ia cari dan tanyakan untuk menemukan jawabannya.

Seperti apa perjalanan spiritual Dian Sastro ketika ia mencari agama yang cocok untuknya? Simak informasinya berikut ini.

Dilansir dari tayangan YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Pemilik nama lengkap Diandra Paramitha Sastrowardoyo itu mengaku dibesarkan dalam keluarga yang berbeda agama.

"Nyokap gue Katolik. Jadi, gue digedein Katolik. Bokap gue Buddha. Tapi, bokap gue juga ternyata dia digedeinnya tuh Islam. Jawa-Islam, terus dia di SMP umur 13 tahun mencari dan ternyata dia menemukan jalannya di Buddha," ungkap Dian Sastro pada tayangan YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo.

Dian Sastrowardoyo. (Tangkapan Layar YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo)

Dian mengatakan ketika hidup ditengah keluarga yang memiliki keberagaman tersebut membuatnya ingin mengetahui lebih lanjut tentang konsep ketuhanan.

Sejak menginjak Sekolah Menengah Atas (SMA), Dian mengatakan mulai mempelajari filsafat.

Kemudian, muncul beberapa pertanyaan tentang konsep ketuhanan. Bahkan, ia sempat merasa perjalanan spiritualnya tersebut bisa meniru ayahnya.

"Gue mulai baca-baca buku filsafat, terus langsung mikir, 'jangan-jangan, nih, gue sebarnya kayak bokap di Buddha'. Terus, kata nyokap cari saja yang benar tuh sebenarnya apa," terangnya.

Setelah mendapat izin, Dian pun mulai mempelajari agama Buddha, namun ia mengatakan tidak mendapat jawaban atas beragam pernyataan pribadinya soal ketuhanan.

Dia mengatakan tidak hanya Buddha, seluruh agama pun dipelajarinya. Sampai satu ketika, Dian mengaku diajak kerabatnya untuk mengikuti pengajian.

"Akhirnya ada tante gue, 'yuk kita ikut pengajian ini'. Ada pengajian ini ada pak ustaznya gitu. Gue tanpa ada ekspektasi apa-apa, ya, tanya ke pak ustaz, sebenarnya hidup buat apa sih. Lalu, dibukalah ada ayat Al Quran, terus pokoknya menjawab dengan sangat filosofis dan sangat logis," jelasnya.