Michelle Ziudith mengaku senang dapat bergabung dengan film yang mengangkat kearifan lokal dan kebudayaan tentang Kapal Pinisi yang sudah menjadi warisan UNESCO.
“Ini pertama kalinya saya berperan sebagai orang Bulukumba. Sangat chalenging dan menarik karena ada culture yang harus dibiasakan juga. Semoga kerja keras kita semua dan tim dapat diapresiasi seluruh masyarakat dan karya ini dapat dinikmati dengan baik. Jangan lupa untuk nonton Puang Bos dan mendukung perfilman Indonesia,” kata Michelle Ziudith.
Begitu juga dengan Ibrahim Risyad yang mengaku senang bisa bergabung di dalam produksi film Puang Bos ini. Selain ceritanya yang menarik, film ini mengangkat kearifan budaya lokal dan akan mengedukasi penonton tentang Kapal Pinisi.
“Tentunya film ini dibalut dengan drama komedi agar penoton bisa terhibur selama menonton. Harapan saya film ini bisa diterima para penonton khususnya masyarakat Makassar dan bisa mengedukasi masyarakat tentang Kapal Pinisi."
"Untuk tantangan tentunya pasti dari bahasa Makassar yang menurutku sulit sekali dipelajari karena banyak sekali imbuhan dan logat yang mendayu. Untungnya aku didukung oleh tim yang baik dan teman-temanku orang Makassar yang hampir setiap malam kita telfonan untuk membantu belajar bahasa dan logat,” terangnya.
Meggy Tribuana dari MMFilm menuturkan dalam jumpa pers Minggu (4/2/2024), film ini diharapkan dapat semakin memupuk kepedulian dan kecintaan pada warisan budaya Indonesia.
Selain itu produksi ini akan dilakukan juga di Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi yang dapat mengeksplore tempat-tempat indah di Indonesia, sehingga bisa meningkatkan minat pariwisata di daerah sekitar.
Load more