Dengan bekal pengalaman politiknya tersebut, Erdogan lantas membentuk partai konservatif reformis Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) tahun 2001.
Tak disangka, setahun setelah AKP dibentuk, partai itu bisa memenangkan mayoritas suara dalam pemilihan umum pada November 2022.
Namun sayang, saat itu Erdogan terjegal kasus pidana penjara sehingga tidak bisa mencalonkan diri sebagai perdana menteri.
Turki pada saat itu masih menerapkan sistem demokrasi parlementer. Perdana menteri Turki memiliki peran sebagai pemimpin eksekutif sekaligus orang yang paling berkuasa dalam mengambil keputusan.
Usai larangan politik Erdogan dicabut, ia kemudian terpilih sebagai anggota parlemen melalui pemilihan khusus tahun 2003.
Singkat cerita, pada Juli 2016, Erdogan juga pernah dihadapkan oleh upaya kudeta militer meski gagal.
Erdogan kemudian menyalahkan Fethullah Gulen, mantan sekutu yang kini menjadi musuh bebuyutannya sebagai dalang dibalik upaya kudeta.
Load more