Namun ternyata, kegiatan Benny Moerdani saat itu hanya sebatas kegiatan seremonial saja, sementara ia merasa kekuatan militernya justru semakin terkikis dengan jabatannya saat itu.
Buntutnya, banyak isu beredar bahwa hubungan Soeharto dan Benny Moerdani retak karena kabarnya Benny Moerdani mengincar kursi wakil presiden dan merencanakan kudeta atas Soeharto.
Kepala Staf Sosial Politik ABRI Letjen (Purn) Haryoto PS yang bertugas saat itu, bergegas mengklarifikasi isu dan penyebab hubungan Soeharto dan Benny yang disebut merenggang.
Menurut Haryoto, Benny Moedani bukan karena dua rumor tersebut hubungan Benny dan Soeharto menjadi tidak harmonis.
Haryoto mengungkapkan bahwa Benny Moerdani saat itu memberikan kritik terhadap Soeharto. Menurutnya, Benny Moerdani mengingatkan Soeharto soal bisnis yang banyak dijalankan oleh anak-anak keluarga Cendana.
"Bapake nesu banget mergo anake dipermasalahke (Bapak marah sekali karena anak-anaknya dipermasalahkan)," ujar Haryoto.
Benny Moerdani pun sempat menceritakan terkait kritikan tersebut kepada mantan dokter tentara dalam Operasi Mandala, Brigadir Jenderal Purnawirawan Ben Mboi.
Saat Benny Moerdani sedang menemani Soeharto bermain biliar di kediaman Cendana, ia lantas memberanikan diri mengutarakan pendapatnya agar Soeharto menjauhkan anak-anaknya dari bisnis kekuasaan.
"Ketika saya angkat masalah anak-anaknya itu, Pak Harto berhenti bermain, masuk kamar tidur, dan meninggalkan saya di kamar biliar," terang Benny saat bercerita kepada Ben Mboi.
Load more