Caswanah, misalnya, menjadi generasi penerus tari topeng Betawi sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Berkat ketekunannya pula, ia pernah menari sampai ke luar negeri dan menjadi penari terbaik dan termuda saat ajang lomba tari yang diadakan di Tunisia pada tahun 1985.
Sudah dari kecil Caswanah atau yang lebih dikenal dengan Mih Wanah diajari oleh sang engkong sebagai generasi pertama seniman tari topeng Betawi.
Tak mau kehilangan warisan budayanya, sampai saat ini Caswanah masih mengajar di Sanggar Topeng Betawi Setia Warga yang beralamat di Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ia tak sendiri. Setidaknya ada seniman lain bernama Andi Supardi atau yang akrab dipanggil Babeh Andi, yang merupakan cucu langsung dari generasi pertama tari topeng Betawi.
Andi adalah cucu dari pencipta tari topeng, yaitu Mak Kinong dan Kong Djioen. Andi telah sepanjang tiga generasi mengajar dan terus melestarikan tari topeng hingga sekarang.
Keberadaan mereka menjadi kabar baik bagi setidaknya pecinta budaya Betawi bahwa tari topeng masih terus lestari hingga kini.
Bagi mereka yang ingin menikmati tarian ini, setidaknya tak cuma harus hadir dalam pernikahan adat Betawi, melainkan telah mulai merambah di acara-acara penting yang digelar di ibu kota.
Tarian ini kerap menjadi tarian pembuka untuk acara penting di gedung-gedung maupun ruang pertemuan. Acara seni bernuansa Betawi juga masih banyak dijumpai sampai saat ini, termasuk di pernikahan, khitanan, pesta, bahkan kumpul komunitas pun masih sering menampilkan tari topeng.
Terkait dengan lenong, masih banyak masyarakat yang salah kaprah memaknainya, padahal keduanya berbeda dalam banyak hal.
Load more