Bikin Hati Trenyuh, Pengabdian Serma Riyadi di Maluku Berbuah Hujan Tangis Anak-anak, Ternyata Kerap Lakukan ini Selama Mengabdi
- Tangkapan layar tvOne
Jakarta, tvOnenews.com – Tidak banyak orang yang mengenal Sersan Mayor Riyadi atau Serma Riyadi, namun bagi anak-anak di Desa Hote, Waesama, Buru Selatan, Maluku, sosoknya punya tempat spesial di hati.
Kepedulian Serma Riyadi terhadap anak-anak, khususnya dalam hal pendidikan, membuat kepindahannya dari Hote, Waesama, Maluku menjadi hal yang viral.
Nama Serma Riyadi diperbincangkan di berbagai media sosial hingga media nasional. Laki-laki bernama asli Mohammad Riadi tersebut merupakan seorang anggota TNI AD yang ditugaskan sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Hote.
Ketika ia harus pindah tugas ke wilayah Kodam V/Brawijaya yang berada di wilayah Bangkalan, Madura, anak-anak yang dulu diajarnya di Hote tak kuasa membendung air mata.
Kisah Serma Riyadi Selama Melakukan Pengabdian di Hote, Maluku
Viralnya video perpisahan Serma Riyadi dengan anak-anak di Hote membuat kisah pengabdiannya diliput oleh tvOne dalam program 'Apa Kabar Indonesia Pagi'.
Ketika diundang dalam program 'Apa Kabar Indonesia Pagi', Serma Riyadi menceritakan kegiatannya saat sedang bertugas di Maluku.
“Ya aktivitas saya itu sehabis pulang kerja saya sempatkan waktu untuk anak-anak dari siang dari jam 2 sampai isya jam 9 untuk mengajar anak-anak, ilmu agama sama ilmu pengetahuan,” ungkap Serma Riyadi dalam tayangan yang diunggah pada 5 Mei 2023 tersebut.
Riyadi mengaku telah melakukan aktivitas mengajar anak-anak di Desa Hote ini sejak tahun 2020. Kegiatan belajar mengajar ini dilakukan oleh Riyadi setiap hari sepulang bekerja dari Koramil.
“Sebelum saya pulang (dinas) anak-anak jam 12 itu sudah ada memang, sudah menunggu saya,” jelas Riyadi.
Tidak tanggung-tanggung, di tempat tugasnya terdahulu Serma Riyadi memiliki anak didik hingga 60 orang.
Selain mengajar anak-anak, Riyadi juga mendirikan taman baca atau perpustakaan di wilayah dinasnya.
Latar belakang Serma Riyadi mengajar anak-anak di tempat dinasnya adalah rasa gusarnya melihat sikap anak-anak setempat yang kerap berkata kasar dan melawan orangtua.
“Waktu saya dinas di sana, saya lihat itu anak-anak di sana itu siang bermain, sore bermain, malam bermain. Kadang-kadang anak-anak itu tidak sholat, berkata kasar pada orangtua, suka melawan. Jadi hati saya itu kaya ada panggilan hati saya harus merubah kampung ini,” jelas Serma Riyadi.
Load more