Bantul, tvOnenews.com - Perajin asal Karangweru, Kelurahan Tirtomulyo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengolah limbah kayu menjadi beraneka kerajinan bermanfaat yang memiliki nilai ekonomis.
Isnu Pradana, pemilik usaha kerajinan mengungkapkan dalam mengolah limbah kayu menjadi aneka produk kerajinan, pihaknya memadupadankan dengan resin bening.
"Produk kerajinan kayu dan resin kami yang paling utama kalung sama gelang, kemudian casing handphone, lampu, dan hiasan dinding," katanya, Jumat (5/5/2023).
Produk kerajinan lain yang dihasilkan juga ada atap meja berbentuk bulat. Produk ini masih terbatas menyesuaikan permintaan konsumen.
Dia mengatakan, resin bening yang berbentuk cair memang bisa melekat pada berbagai kayu, sehingga sifat itu yang menjadi keunggulan resin.
Proses singkatnya, kayu yang sudah dibentuk disatukan dengan resin cair untuk kemudian dipadatkan.
"Menariknya itu kalau resin bisa seperti kaca, jadi terlihat ada unsur kayu juga, elegan dan modern, kita dapat limbah kayu dari sekitar sini misal dari pembuatan pintu, membuat furniture itu kita ambil kayu bekasnya," katanya.
Pemuda yang menggeluti usaha kerajinan sejak 2018 tersebut, saat ini sudah memiliki empat orang karyawan.
Produk kerajinan dijual dengan harga kisaran Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu untuk gelang dan kalung.
Kemudian casing handphone dijual berkisar antara Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu per buahnya.
Sementara meja dijual dengan harga ratusan ribu per buah, dikarenakan proses pembuatan membutuhkan waktu tiga sampai empat hari.
"Untuk pemasaran sudah melalui offline sama online, yang online di beberapa market place, dan media sosial, sementara yang offline ada di beberapa tempat wisata, bandara YIA (Yogyakarta Internasional Airport), kafe dan restoran. Untuk ekspor belum," katanya.
Dia mengaku, dalam setiap bulan bisa memproduksi sekitar 200 buah beraneka kerajinan dari limbah kayu dan resin.
Pendapatan dari hasil penjualan berkisar antara Rp 5 juta sampai Rp 20 juta.
"Untuk pasar termasuk bagus, saat pandemi kemarin kita masih bisa berjalan, karena kita mengandalkan online. Setelah itu kita berinisiatif kerja sama dengan beberapa tempat wisata, yang paling banyak laku itu kalung sama gelang," ungkapnya. (Ant/Dan)
Load more