Punya Ayah Pendeta, Angelina Sondakh Mantap Jadi Mualaf, di Hadapan Ustaz Zacky Mirza Ungkap Alasannya yaitu...
- dok ist
tvOnenews.com – Angelina Sondakh mantan anggota DPR RI sekaligus Putri Indonesia 2001 ini sempat mendekam di balik jeruji akibat terlibat kasus korupsi. Kini sosoknya sudah bebas dan banyak berubah. Wanita yang biasa disapa Angie ini bahkan menjadi sosok inspiratif.
Tak banyak yang tahu, pemilik nama asli Angelina Patricia Pinkan Sondakh ini ternyata adalah seorang mualaf. Dilansir dari kanal Youtube Orami Entertainment, Angelina Sondakh bercerita kepada Ustaz Zacky Mirza terkait perjuangannya ketika memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Sebelum mualaf, Angelina Sondakh memeluk agama Nasrani. Ayah Angie sendiri merupakan seorang pendeta. Meskipun sang Ayah sempat kecewa, kini justru ayahnya lah yang setia menemani dan mendukung pilihannya tersebut.
Dia juga menceritakan kepada Ustaz Zacky Mirza bahwa semasa hidupnya sang ayah selalu menemani dirinya ketika berbuka puasa atau sahur.
“Ayah saya sudah meninggal ya, namun biasanya selalu menemani buka puasa. Walaupun ayah saya Nasrani, tapi kalau yang namanya sahur dan buka puasa tuh kalau kita lagi di rumah pasti nemenin,” kata Angie.
“Jadi ayahku justru yang (bilang) jangan batal puasa ya,” lanjutnya.
Kemudian Ustaz Zacky Mirza bertanya terkait sosok ayah dari Angie.
“Maaf ya, ayahanda Mba Angie ini kan non muslim tapi supporting banget ya, kalau saya lihat toleransinya berarti tinggi banget itu ya,” tanya Ustaz Zacky Mirza.
Angelina Sondakh kembali mengenang, tentunya sangat sulit untuk meyakinkan orang tua terkait pilihannya tersebut.
“Betul, pertamanya pastilah tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya untuk berbeda keyakinan. Kaidah atau nilai aja udah beda, itu orang tua pasti ‘kamu saya ajarin dari dulu begini’. Nah, ini apalagi masalah prinsip agama,” jelas Angie.
Di hadapan Ustaz Zacky Mirza, Angie bercerita bahwa sang ayah selalu menciptakan suasana keluarga yang penuh toleransi. Meskipun begitu, tentunya masih ada tekanan dari keluarga besar dan lingkungan.
“Tapi ayahku selalu berusaha untuk menciptakan keadaan yang lebih tolerable. Nah, aku tahu sih di detik-detik terakhir ayahku berpulang. Sebenarnya banyak juga yang dia harus hadapi karena sebenarnya lebih banyak tekanan dari keluarga dan masyarakat lingkungan sih,” ujarnya.
Load more