Kudus, Jawa Tengah – Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ada menu camilan unik yang hanya ada setahun sekali di momen Ramadhan, namanya intip ketan. Panganan berbahan dasar beras ketan dan parutan kelapa ini rasanya gurih dan lezat.
Intip ketan kini sudah jarang dijumpai, hanya dijajakan setahun sekali sebagai pertanda datangnya bulan Ramadhan di Kota Kretek. Makanan tempo dulu itu biasa dijajakan di sekitar Masjid Menara Kudus atau saat ada Tradisi Dandangan.
Intip ketan berbahan dasar beras ketan yang dicampur dengan parutan kelapa kemudian ditambah bumbu santan racikan khas dari nenek moyang. Proses memasaknya pun cukup mudah dan singkat.
Yakni beras ketan yang sudah matang dipanaskan dalam wajan selama sekitar tiga menit dengan ditekan-tekan hingga pipih. Setelah masak, warnanya akan berubah sedikit kecoklatan pada permukaan dan hitam pada bagian dasar.
Warna tersebut menyerupai kerak nasi yang gosong atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan sebutan intip. Setelah matang, barulah disajikan dan dibungkus dengan daun pisang. Soal rasa, jangan ditanya, pasti tak kalah nikmat dengan jajanan kekinian.
“Ini namanya intip ketan, bahannya ketan, santan, garam, sama kelapa muda. Cara buatnya sebelumnya ketan sudah dikukus selama 20 menit, lalu diangkat, terus dimasukan ke santan yang sudah dicampur garam dan daun pandan. Setelah itu adonan pakai wajan dipanaskan sambil ditekan-tekan. Setelah pipih dan ada gosongnya baru diangkat,” jelas Azizah, salah seorang pembuat Intip ketan di sekitar Masjid Menara Kudus.
Intip ketan memang menjadi buruan warga Kudus dan sekitarnya. Pasalnya, jajanan tradisional tersebut kini kian langka dan sudah jarang ditemui.
Biasanya jajanan ini memang sengaja dijual oleh warga sekitar Menara Kudus memanfaatkan momen bulan Ramadhan setahun sekali.
“Rasanya gurih, adanya setiap mau Ramadhan khas masakan dandangan, masakan khas Kudus” imbuh Azizah.
Konon, pada zaman dulu saat masyarakat menunggu pengumuman awal puasa Ramadhan di sekitar Masjid Menara Kudus, banyak yang menjual souvenir juga makanan khas Ramadhan termasuk intip ketan.
“Jadi, untuk mengenang peristiwa masa lalu, sekitar 480 tahun yang lalu menu-menu yang disajikan di sekitar Menara Kudus saat tradisi Dandangan adalah menu jadul tradisional. Di tingkat makanan berat ada soto kerbau, puli kotokan, serta intip ketan, itu menu-menu jadul,” kata Abdul Jalil, pengurus Yayasan Masjid Menara Dan Makam Sunan Kudus.
Intip ketan biasanya dimasak menggunakan wajan tanpa menggunakan minyak goreng, namun ada pula yang menggunakan cobek yang terbuat dari tanah liat. Yang jelas rasanya sama-sama nikmat. (Gml/Dan)
Load more