Menurutnya, rambutan Semarang yang asli itu banyak dijumpai di Kecamatan Gunungpati dan Kecamatan Mijen. Juga di daerah perbatasan seperti Boja Kendal dan Ungaran.
"Buahnya terkenal manis tebal dan kesat. Yang ace merah itu besar dan berbulu pendek kaku, dan kulitnya merah tua sedikit kehitaman. Kalau yang ace gading itu buahnya besar agak panjang, warna kulitnya kuning gading, buahnya tebal kesat dan garing, serta rasanya manis, dan tentu saja nglothok," ungkapnya.
Nglothok adalah ungkapan orang Semarang untuk buah rambutan yang dagingnya mudah lepas dari bijinya saat dimakan. Bahkan dengan dipencet saja daging buahnya sudah lepas.
Selain dua jenis rambutan itu tadi, masih banyak jenis lainnya yang sudah tumbuh sejak beratus tahun lalu di Semarang. Tak semuanya mantap seperti ace abang atau ace gading tadi. Tetap ada yang asam atau berair. Itu nanti masuk ke pasar dengan kelas yang berbeda. Biasanya sekarang, untuk yang asam dibuat manisan atau sirup rambutan.
Nah kalau mau berburu rambutan Semarang, datang saja ke Pasar Ace Mijen, Pasar Gunungpati, atau di sepanjang jalur yang menghubungkan kedua tempat tersebut. Harganya tentu saja lebih murah karena ini adalah sentranya. Umumnya berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000 satu ikatnya. (Tjs/Buz)
Load more