Kebumen, Jawa Tengah - Kedunggong merupakan salah satu desa terpencil yang letaknya di wilayah perbukitan dan pegunungan dibagian utara Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Desa ini memiliki perkebunan buah durian. Baik di depan rumah, kebun yang memang di tanam bibit sentra pohon durian maupun hutan desa akan ditemukan pohon durian lokal yang belum banyak diketahui.
Bagi penggila buah durian, saat ini waktu yang tepat melakukan perburuan di Kedunggong. Sebab, disini banyak ditemui pohon-pohon durian yang berusia lebih dari 70 tahun. Nama yang diberikan Durian Dugong atau durian asal Desa Kedunggong.
Slamet (43) warga Kedunggong sejak tahun 2011 yang mulai fokus budidaya buah durian, untuk menciptakan desa sentra durian di Kabupaten Kebumen ini mengatakan, Kedunggong sejak jaman dulu memang memiliki pohon durian yang keberadaannya banyak ditemui di hutan hutan desa. Lokasinya memang terbilang ekstrim.
"Pohon ini di perkirakaan sudah berusia 70 tahun, setiap tahunnya sudah bisa di nikmati buahnya. Rasanya pahit manis tapi dominan pahit," jelas Slamet saat mengajak pecinta durian yang langsung di petik dari pohon yang ditemukan di hutan, Kamis (28/7/2022).
Foto: Durian Dugong (Wahyu Kurniawan)
Kawasan hutan dan perkebunan di Kedunggong oleh Slamet akan dibentuk menjadi sebuah desa penghasil durian di Kabupaten Kebumen. Lebih dari 700 pohon durian sudah ditanam, 2 hektar di tanam di lahan Perhutani, sudah ber PKS (Perjanjian Kerja Sama) dengan porsi bagi hasil 60% untuk Petani dan 40% untuk Perhutani. Dengan harapan kawasan tersebut kedepan akan dikenal dengan kampung durian.
"Jadi selain lahan milik warga adanya juga hutan durian yang berada di kawasan Perhutani, dikelola oleh masyarakat. Ini menjadi sinergi kami untuk menjaga hutan, dari sisi ekologinya dapat ekonominya juga dapat," ujar Slamet.
Dia menjelaskan, saat ini harga jual durian Dugong di tingkat petani rata-rata antara Rp30 ribu-Rp50 ribu. Sedangkan untuk durian yang memiliki kualitas super memiliki harga yang lebih mahal.
Musim panen durian menjadi primadona bagi para wisatawan, utamanya para pecinta buah durian. Sebab, mereka bisa menikmati maupun memborong langsung dari para petani durian.
Adi Pandoyo, salah seorang pecinta buah durian asal Wangon, Banyumas mengatakan kagum dengan banyaknya pohon durian yang sudah bisa dinikmati buahnya. Meski lokal tapi citarasa buah durian hutan Kedunggong mampu diadu dengan durian dari wilayah lain.
"Ini luar biasa, tampak luar buahnya gak besar tapi begitu dibuka wow, dagingnya tebal, rasanya manis pahit khas durian hutan. Dominan rasanya pahit manis," kata Adi Pandoyo saat mencicipi durian Dugong, Kamis (28/7/2022) sore.
Jenis durian dugong memiliki cita rasa yang khas yang lebih nikmat dibanding jenis lain. Durian Dugong memiliki banyak pilihan dan citarasa, sehingga konsumen dapat memilih sesuai dengan kesukaannya masing-masing.
"Durian itu belum tentu yang besar itu enak, justru di sini ini durian lokal bentuk buah duriannya kecil tapi rasanya istimewa," lanjut Adi.
Keseruan mencari buah durian yang masih tersembunyi di hutan memang memiliki sensasi berbeda saat menikmatinya. Petualangan yang diakhiri dengan menikmati duren Dugong, menambah keseruan tersendiri.
"Duren Dugong ini beda, cari sendiri di hutan, rasanya komplit. Ada yang rasanya itu manis legit ada juga yang pahit manis, dominan pahit. Tapi ada juga yang hambar jadi macam-macam. Asik berburu durian di sini sambil menikmati kicauan burung liar," saut Juniadi penikmati durian Dugong saat menikmati petik langsung di hutan.
Menuju ke Kedunggong, dari pusat Kota Kebumen berjarak sekitar 40 KM dan jika ditempuh dengan sepeda motor membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam, dengan mobil ditempuh 1,5 jam perjalanan.
Perjalanan dimulai dari jalur Pasar Mertakanda ke utara, Karangsambung, dan Sadang. Masuk di Kecamatan Sadang tepatnya di Desa Kedunggong jalan rusak mulai dilalui. Hanya ada jalan batu tanpa aspal.
Menuju Kedunggong akan disuguhkan landscape pemandangan yang begitu menyejukkan mata. Dimulai dengan persawahan, bukit dan gunung yang terlihat begitu gagah dari kejauhan, dan jejaran pohon pinus yang begitu rindang yang membuat udara menjadi lebih sejuk dan dingin di waktu pagi.
Nah, saat memasuki jalan penuh lubang, jalan berbatu tanpa aspal itu tandanya kita tiba di Desa Kedunggong.
Desa Kedunggong dapat menjadi salah satu destinasi yang bisa dicoba, terlebih jika anda pecinta durian. Pilihannya mau berburu durian di kebun atau di hutan, dengan udara yang segar dan buah durian yang menanti di ujung perjalanan dapat menjadi pilihan yang menarik. (Wkn/Buz)
Load more