Alasan UNESCO Jadikan Candi Borobudur Sebagai Situs Warisan Dunia
- whc.unesco.org/Fabrice Finotti
Kuil ini digunakan sebagai kuil Buddha dari konstruksinya sampai sekitar abad ke-10 dan ke-15 ketika ditinggalkan. Sejak ditemukan kembali pada abad ke-19 dan restorasi pada abad ke-20, ia telah dibawa kembali ke situs arkeologi Buddhis.
Ada sejumlah alasan (kritersia) yang membuat UNESCO menjadikan Candi Borobudur sebagai situs warisan dunia.
Kriteria 1: Kompleks Candi Borobudur dengan piramida berundak dan tidak beratap yang terdiri dari sepuluh teras yang tumpang tindih, dimahkotai oleh kubah besar berbentuk lonceng adalah perkawinan harmonis antara stupa, candi, dan gunung yang merupakan mahakarya arsitektur Buddhis dan seni monumental.
Kriteria 2: Kompleks Candi Borobudur adalah contoh luar biasa seni dan arsitektur Indonesia dari antara awal abad ke-8 dan akhir abad ke-9 yang memberikan pengaruh besar pada kebangkitan arsitektur antara pertengahan abad ke-13 dan awal abad ke-16.
Kriteria 3: Ditata dalam bentuk teratai, bunga suci Buddha, Kompleks Candi Borobudur merupakan cerminan luar biasa dari perpaduan ide yang sangat sentral dari pemujaan leluhur asli dan konsep Buddhis untuk mencapai Nirwana. Sepuluh teras bertingkat dari seluruh struktur sesuai dengan tahapan berturut-turut yang harus dicapai Bodhisattva sebelum mencapai Kebuddhaan.
UNESCO juga telah menyebutkan beberapa ancaman yang membahayakan Candi Borobudur, salah satunya adalah lemahnya aturan.
"Pariwisata juga memberikan tekanan yang cukup besar pada properti dan pedalamannya. Ada tingkat kerusakan batu bangunan yang semakin meningkat, yang penyebabnya perlu penelitian lebih lanjut. Ada juga kerusakan kecil yang disebabkan oleh pengunjung yang tidak diawasi," ujar UNESCO.
Selain ulah manusia, letusan Gunung Merapi juga dinilai sebagai salah satu potensi ancaman karena endapan abu asamnya seperti yang terjadi pada tahun 2010. (act)
Load more