"Saya selalu mengunakan istilah manajemen langit. Manajemen langit itu semuanya diserahkan kepada Allah. Saya selalu bersedekah subuh. Dengan sedekah itulah, saya yakin dan percaya usaha saya bisa ramai karena bantuan dari Allah," ungkap wanita 43 tahun ini.
Ia menceritakan, awalnya dia hanya menjual nasi keliling ke sekolah sekolah. Kemudian mencoba menjual nasi secara online dan diantar langsung kepada pelanggannya. Sudah jatuh bangun ia mencoba usaha kuliner ini.
Namun, karena giat dan gigih serta selalu berdoa, saat ini usahanya kian maju, selain membuka lapak, ada juga pesanan via online dan diantar dengan jasa kurir. Saat ini dirinya mempekerjakan satu karyawan dibantu 3 orang anak anaknya.
"Alhamdulillah, saat ini saya dibantu seorang karyawan dan tiga orang anak saya. Dengan usaha ini saya bisa membantu orang lain dan dengan hasil usaha ini saya bisa membiayai keluarga termasuk biaya anak sekolah," Tuti menjelaskan.
"Sepat Bulbul" umumnya sama seperti sepat khas Sumbawa lainnya. Bahan-bahan yang digunakan seperti bawang, tomat, kemiri, cabai, terong bakar, daun ruku, daun aru, beberapa jenis daun hutan Sumbawa, jeruk, dan garam.
Bahan utama yang digunakan seperti ikan laut, ikan air tawar, aneka seafood, dan telur ayam.
Namun yang membuat berbeda adalah, resep kusus dari lapak Cemong Ecek serta tehnik perasan jeruk dan dibuat menggunakan air setengah panas, menjadikan rasa "Sepat Bulbul" jadi berbeda.
Load more