Bakso dan Lumpia: Warisan Kuliner Tionghoa yang Jadi Makanan Favorit Indonesia
- istimewa
- ilust freepik
Lumpia: Kisah Cinta di Pasar Johar
Salah satu cerita akulturasi paling romantis adalah kelahiran lumpia Semarang. Pada abad ke-19, seorang pedagang Tionghoa bernama Tjoa Thay Yoe dari Fujian membuka warung di Pasar Johar, Semarang, menjual makanan berisi daging babi dan rebung. Di pasar yang sama, seorang perempuan Jawa bernama Wasih juga berjualan makanan serupa dengan cita rasa lebih manis dan berisi kentang serta udang.
Alih-alih bersaing, keduanya justru jatuh cinta dan menikah. Mereka kemudian menciptakan resep baru dengan menggabungkan unsur masakan Tionghoa dan Jawa. Daging babi diganti dengan ayam dan udang agar bisa dinikmati semua kalangan. Perpaduan sempurna inilah yang melahirkan lumpia Semarang yang kita kenal sekarang.
- YouTube/DevinaHermawan
Mie: Dari Majapahit hingga Kini
Mie juga punya sejarah panjang di Indonesia. Prasasti Biluluk tahun 1391 dari zaman Majapahit sudah mencatat kata "hanglaksa" dalam bahasa Kawi yang berarti pembuat bihun. Ini menunjukkan mie sudah dikonsumsi di Jawa sejak ratusan tahun lalu.
Berbagai jenis mie Tionghoa seperti bihun, kwetiau, misoa, dan sohun kemudian berkembang di Indonesia dengan sentuhan lokal. Bakmi, salah satu jenis mie Tionghoa, telah menjadi bagian integral dari masakan Indonesia dengan berbagai variasi sesuai selera dan bahan lokal yang tersedia.
Lebih dari Sekadar Makanan
Tidak semua budaya yang dibawa etnis Tionghoa diterima oleh masyarakat Indonesia. Namun kuliner menjadi aspek yang paling mudah diterima. Mengapa? Karena makanan adalah bahasa universal yang menyatukan manusia.
Selain bahan dan jenis makanan, teknik memasak seperti menumis dan deep frying juga diperkenalkan etnis Tionghoa. Teknik pembuatan gula dari aren, kelapa, dan tebu, serta pembuatan minuman fermentasi dari sadapan pohon kelapa masih digunakan hingga kini.
Hampir setiap kota di Indonesia kini memiliki populasi Tionghoa yang turut memperkaya kekayaan gastronomi Nusantara. Hidangan seperti capcai, fuyunghai, bakpia, bakwan, cakwe, pangsit, dan teh sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia.
Identitas Kuliner yang Terus Berkembang
Load more