ADVERTISEMENT

LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, Bukittinggi, Sumatera Barat
Sumber :
  • (HO/Kemenparekraf)

Yuk Napak tilas! Di Rumah Kelahiran Bung Hatta

Di rumah bergaya klasik berlokasi di Bukittinggi itu, kini wisatawan bisa mengenal lebih dekat kehidupan Bung Hatta sewaktu kecil hingga perjuangan kemerdekaan RI
Senin, 18 April 2022 - 15:32 WIB

Jakarta - Satu langkah mengenang salah seorang dari proklamator kemerdekaan Indonesia adalah dengan memotret jejak kehidupan dan penghidupannya di masa lampau. Juga mencoba hadir di tempat-tempat yang sarat kenangan agar bisa merasakan kembali suasana kehidupan di masa lalu, salah satunya dengan membangun kembali rumah kelahiran Bung Hatta.

Di rumah bergaya klasik yang berlokasi di Bukittinggi itu, kini wisatawan bisa mengenal lebih dekat kehidupan Bung Hatta sewaktu kecil hingga perjuangannya untuk mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Hadirnya kembali rumah kelahiran Bung Hatta diharapkan mendorong generasi penerus bisa mempelajari dan lebih memahami kepribadian Bung Hatta sebagai pemimpin terkemuka di Republik ini.

Siapa tak kenal Bung Hatta atau Mohammad Hatta di negeri ini? Pria yang lahir dengan nama Muhammad Athar di Bukittinggi, 12 Agustus 1902 merupakan anak dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Muhammad Djamil, meninggal ketika Bung Hatta berusia delapan bulan.

Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan, di mana Bung Hatta adalah anak laki-laki satu-satunya. Ayah tirinya, Haji Ning sangat sayang kepadanya. Awalnya bahkan ia tak tahu ayahnya adalah ayah tiri sampai ketika usianya 5 tahun.

Menurut keterangan salah seorang pemandu wisata Rumah Kelahiran Bung Hatta, Susi Susetiowati, ayah dari Wakil Presiden pertama sekaligus Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia tersebut meninggal pada usia 30 tahun.

“Jadi ayahnya itu punya istri 3, salah satunya adalah ibunya Bung Hatta. Pada saat Bung Hatta usia delapan bulan, ayahnya meninggal di usia 30 tahun. Jadi ia dibesarkan oleh ibu dan mamaknya atau yang berarti pamannya,” kata Susi dikutip dari keterangan resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Senin.

Bung Hatta berada di rumah kelahirannya hanya selama 11 tahun. Pada tahun 1913, Bung Hatta pindah ke Padang untuk melanjutkan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), yang kini dikenal dengan SMP 1 Padang. Bung Hatta juga menimba pendidikan di Prins Hendrik School (PHS) di Batavia. Dan melanjutkan pendidikan di Handels Hooge School- sekolah dagang di Rotterdam, Belanda dari tahun 1921-1932.

Walaupun relatif singkat berada di rumah kelahirannya di Bukittinggi, tetapi suasana dari kehidupan di rumah ini memberikan kenangan yang mendalam serta berperan besar dalam pembentukan wataknya. Bung Hatta dikenal dengan sosok yang sederhana, disiplin, penuh dengan kasih sayang, tidak banyak bicara, dan senang sekali membaca buku.

Sifat-sifat itu dicontohnya dari sang Kakek, H. Marah atau Pak Gaek. Dalam kesehariannya, Hattta kerap melihat sosok Pak Gaek yang merupakan kontraktor pos partikelir bekerja dengan ketelitian, disiplin, organisasi yang baik, dan tepat waktu dalam menyiapkan segala kebutuhan pengiriman, sehingga memberikan kesan yang berbekas di benak Bung Hatta.

“Teman-temannya menilai beliau dengan sosok yang dingin, kaku, lebih suka membaca buku, daripada menghabiskan waktu untuk membicarakan hal yang tidak penting. Beliau ini benar-benar pekerja keras, dan disiplin sekali seperti kakeknya,” kata Susi.

Sejak kecil, Bung Hatta juga dididik dalam lingkungan keluarga yang taat melaksanakan ajaran Islam. Kakeknya dari pihak ayah, Abdurrahman Batuhampar dikenal sebagai ulama pendiri Surau Batuhampar. Hidup di lingkungan keluarga religius, membuat Bung Hatta pun tidak pernah meninggalkan ibadah.

“Jadi Bung Hatta ini, kalau sudah waktunya shalat, beliau langsung bergegas ke masjid. Dan kalau pulang ke rumah, saat isya ataupun subuh setelah dari masjid, ia tidak masuk ke rumah lewat pintu depan, melainkan pintu belakang, karena ia takut membangunkan orang rumah, begitu besar toleransi beliau dalam memikirkan orang lain,” ujarnya.

Dibangun kembali

Rumah tempat kelahiran Bung Hatta, Sang Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia berada di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 37, Bukittinggi, Sumatera Barat. Fisik asli rumah tersebut sudah runtuh di tahun 1960-an, tetapi atas gagasan Ketua Yayasan Pendidikan Bung Hatta, rumah tersebut dibangun ulang sebagai upaya mengenang dan memperoleh gambaran masa kecil sang proklamator di Kota Bukittinggi.

Pada November 1994 sampai dengan Januari 1995 dimulailah penelitian untuk mendapatkan bentuk rumah yang akan dibangun. Dengan mengambil landasan dari foto dalam memoar Bung Hatta dan foto yang masih disimpan oleh keluarga, proses interpretasi ke dalam gambar perencanaan dimulai.

“Pada tahun 1994 mulai dibangun dan selesai pada tahun 1995. Ini tidak mengubah bangunan. Jadi dahulu bangunan ini sudah hancur, hancurnya saat zaman Belanda, dan tanah ini sempat dibeli oleh penduduk asli sini, pemilik Toko Sabar. Sebenarnya bangunan ini sampai depan sana, karena ada pelebaran jalan, jadi hanya segini yang bisa dibangun,” ujarnya.

Salah satu bukti pergeseran lokasi ini adalah letak sumur yang semula berada di belakang rumah, kini bergeser ke dalam kamar salah satu paman Bung Hatta, Idris. Di masa lalu, bagian depan bangunan langsung menghadap ke sawah milik kakek Bung Hatta. Tetapi seiring perkembangan Kota Bukittinggi, sawah tersebut kini menjadi Jalan Soekarno-Hatta.

“Makanya ada sumur di dalam kamar, ini yang satu-satunya asli hanya sumur tua ini. Sampai sekarang masih dipakai juga airnya, dialiri di teras dan di atas,” ujarnya.

Ruang utama di lantai bawah dan lantai atas digunakan untuk memajang berbagai dokumentasi tentang perjalanan hidup Bung Hatta. Wisatawan dapat melihat bagian silsilah keluarga Bung Hatta, baik dari pihak ibu maupun ayahnya, bagan tersebut terpampang di dinding sebelah kiri dari pintu masuk.

Di kamar yang terletak di belakang rumah ini, pengunjung juga dapat menemukan koleksi berupa sepeda ontel tua, dan dokar tua yang dahulu pernah dipergunakan Bung Hatta semasa mudanya. Di belakang kamar tersebut merupakan kamar Bung Hatta saat masih bujang.

“Semua barang-barang yang ada di sini juga replika, jadi meniru barang-barang yang ada di foto dahulu kala,” kata Susi.

Untuk mengembalikan suasana lalu, rumah ini juga dilengkapi dengan peralatan seperti tempat tidur (kui) kuningan dari Inggris, kero hitam (tempat tidur hitam), tempat tidur ukir yang digunakan oleh Bung Hatta serta perabotan lainnya seperti kursi, meja, dan beberapa koleksi foto serta lukisan yang berasal dari pihak keluarga.

Berlatar sejarah inilah, pemerintah menetapkan Rumah Kelahiran Bung Hatta sebagai gedung warisan bersejarah yang perlu terus dijaga dan dilestarikan.

Kondisi Rumah Bung Hatta

Letak Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta sangat dekat dengan jantung Kota Bukittinggi atau hanya perlu waktu berjalan sekitar 15 menit dari Jam Gadang. Wisata museum ini sayang jika dilewatkan, apalagi untuk tiket masuk sama sekali tidak dikenakan biaya. Museum ini beroperasi setiap hari, mulai pukul 08.00-17.00 WIB.

Susi melanjutkan, sejak relaksasi kebijakan yang dilakukan pemerintah, kini Rumah Kelahiran Bung Hatta menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang ramai dikunjungi.

“Semenjak sudah tidak ada PPKM lagi, sekarang ramai lagi Museum Kelahiran Bung Hatta, meski puasa juga ramai, biasanya pagi dan sore wisatawan berkunjung ke sini,” kata Susi.

Keberadaan Rumah Kelahiran Bung Hatta memberikan peluang bagi masyarakat setempat untuk dapat meningkatkan pendapatan ekonomi mereka. Lantaran Rumah Kelahiran Bung Hatta kini menjadi museum yang di mana daya tarik utama atau magnet tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Bukittinggi.

Apalagi kini, seperti yang pernah disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, bahwa relaksasi kebijakan yang dilakukan pemerintah, seperti penghapusan tes antigen untuk pelaku perjalanan domestik dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kunjungan wisatawan.

“Kami berupaya maksimal menghadirkan program serta kebijakan yang tepat manfaat, tepat sasaran, dan tepat waktu, dalam upaya memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf),” ujar Menparekraf Sandiaga. (ant/mii)




 

Temukan semua yang Anda butuhkan berkaitan ramadhan! Jadwal puasa, artikel, video, serta hadis & ayat harian

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Timnas Indonesia Kena Sanksi FIFA? Meski Menang 1-0 dari Bahrain, Skuad Garuda Kemungkinan Bakal...

Timnas Indonesia Kena Sanksi FIFA? Meski Menang 1-0 dari Bahrain, Skuad Garuda Kemungkinan Bakal...

Meskipun telah menang 1-0 atas Bahrain, Timnas Indonesia terancam kena sanksi FIFA, kok bisa? Simak selengkapnya.
Kolesterol Naik Saat Lebaran? Asuransi Kesehatan Bisa Jadi Penyelamat!

Kolesterol Naik Saat Lebaran? Asuransi Kesehatan Bisa Jadi Penyelamat!

Jangan sepelekan risiko kolesterol saat Lebaran! Asuransi kesehatan bisa jadi solusi andalan untuk mengatasi gangguan kesehatan akibat makanan berlemak.
YLBHI: Kekerasan pada Demonstran Tolak UU TNI Bukan Soal Oknum, Tapi Situasi Sistematis dan Terstruktur

YLBHI: Kekerasan pada Demonstran Tolak UU TNI Bukan Soal Oknum, Tapi Situasi Sistematis dan Terstruktur

YLBHI menyayangkan maraknya kekerasan pada para mahasiswa demonstran yang menolak UU TNI. Kekerasan tersebut banyak terekam diduga dilakukan oleh aparat yang..
Tips Mudah Foto Momen Lebaran hanya dengan Kamera Ponsel, Dijamin Hasilnya Estetik

Tips Mudah Foto Momen Lebaran hanya dengan Kamera Ponsel, Dijamin Hasilnya Estetik

Berikut ini tips menangkap momen terbaik saat Lebaran cukup dengan kamera ponsel agar hasilnya maksimal dari fotografer ANTARA Aprillio Akbar, ternyata mudah...
5 Zodiak Paling Beruntung pada 1 April 2024: Taurus Naik Gaji, Leo Banyak Peluang Baru

5 Zodiak Paling Beruntung pada 1 April 2024: Taurus Naik Gaji, Leo Banyak Peluang Baru

Berikut 5 zodiak yang diperkirakan akan memiliki hari yang penuh keberuntungan pada 1 April 2024.
Deretan Prestasi Megawati Hangestri di Korea Selatan, Dua Kali Jadi MVP hingga Mengukir Sejarah Baru Sebagai...

Deretan Prestasi Megawati Hangestri di Korea Selatan, Dua Kali Jadi MVP hingga Mengukir Sejarah Baru Sebagai...

Nama Megawati Hangestri jadi salah satu pevoli yang populer di Liga Voli Korea Selatan berkat penampilan impresif selama dua musim bersama Daejeon Red Sparks.

Trending

Waspada Bencana Alam saat Lebaran Idul Fitri 2025, TNI Siapkan Standby Force

Waspada Bencana Alam saat Lebaran Idul Fitri 2025, TNI Siapkan Standby Force

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto menyiapkan standby force hingga transportasi untuk siaga lebaran Idul Fitri 2025.
4 Weton Paling Beruntung Bulan April 2025: Selasa Kliwon Rezeki Lancar Hingga Karier Terus Melesat

4 Weton Paling Beruntung Bulan April 2025: Selasa Kliwon Rezeki Lancar Hingga Karier Terus Melesat

Berikut adalah 4 weton paling beruntung di bulan April 2025 dalam hal karier. Simak selengkapnya!
Banjir Cuan! 5 Weton yang Diprediksi Akan Kelimpahan Kekayaan di Bulan April 2025

Banjir Cuan! 5 Weton yang Diprediksi Akan Kelimpahan Kekayaan di Bulan April 2025

Inilah lima weton yang diprediksi akan meraih kelimpahan rezeki di bulan April 2025.
Masyarakat Diminta Waspada, BMKG Prediksi Hujan Lebat di Wilayah Indonesia saat Lebaran Idul Fitri

Masyarakat Diminta Waspada, BMKG Prediksi Hujan Lebat di Wilayah Indonesia saat Lebaran Idul Fitri

BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi akan terjadi saat lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah atau Tahun 2025.
Kabar Buruk! Emil Audero Batal Debut Bersama Timnas Indonesia sebagai Pengganti Maarten Paes di Laga Kontra China Jika…

Kabar Buruk! Emil Audero Batal Debut Bersama Timnas Indonesia sebagai Pengganti Maarten Paes di Laga Kontra China Jika…

Kiper Timnas Indonesia, Emil Audero terancam bisa batal debut bersama skuad Garuda saat menghadapi China jika klubnya, Palermo bermain hingga babak final play-off Serie A..
Meski Sudah Dikalahkan, Pelatih Hyundai Hillstate Malah Dukung Megawati Hangestri Cs di Partai Final Melawan Pink Spiders

Meski Sudah Dikalahkan, Pelatih Hyundai Hillstate Malah Dukung Megawati Hangestri Cs di Partai Final Melawan Pink Spiders

Pelatih Hyundai Hillstate, Kang Sung-hyung buka suara setelah kekalahan game ketiga anak asuhnya dari Red Sparks yang diperkuat oleh Megawati Hangestri. (30/3)
Media Inggris Sampaikan Kabar Buruk soal Elkan Baggott usai Tolak Panggilan Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia, Masalah Apa?

Media Inggris Sampaikan Kabar Buruk soal Elkan Baggott usai Tolak Panggilan Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia, Masalah Apa?

Media Inggris menyampaikan kabar buruk soal Elkan Baggott usai menolak panggilan Patrick Kluivert untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Selengkapnya

Viral