"Asyik lihat bergerombol, tingkahnya lucu," ujar Nabil, salah seorang pengunjung.
Penangkaran ini memang memiliki sisi edukatif dan rekreatif, sehingga kerap dikunjungi.
Selain dengan metode lepas liar di area terbuka, rusa juga mulai ditangkarkan di kandang sempit. Di Purbasari Pancuran Mas, Desa Purbayasa, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga misalnya, penangkaran dilakukan di kandang sempit. Layaknya hewan ternak, kandang hanya berukuran sekitar 25 hingga 30 meter persegi saja.
"Dengan kandang ini, kondisi rusa yang ditangkar lebih terkontorl. Persaingan perebutan makanan bisa ditekan, perkembangbiakan bisa dilokalisasi untuk indukan yang siap kawin dan perkembangan anakan rusa muda bisa terlindungi dari serangan rusa jantan. Kebersihan dan sanitasi kandang juga lebih mudah," beber Santosa, petugas penangkar rusa di Purbasari.
Dengan sistem kandang sempit ini, penangkar sudah berhasil mengembangbiakan rusa hingga generasi ketiga. Dengan keturunan F-2, penangkar bisa memanfaatkan rusa sebagai hewan potong atau hewan komersial dengan menjualnya.
"Maksud penangkaran dengan sistem kandang sempit ini, memang agar rusa ke depan bisa menjadi hewan ternak, sehingga tidak lagi menjaid hewan dilindungi," ujarnya.
Menangkar rusa, yang terpenting adalah ketersediaan pakan dan minuman. Pakan diberikan dua kali dalam sehari, pagi dan petang. Sejauh ini, rusa tidak memiliki penyakit yang mengakibatan fatal.
Load more