Tempat wisata di Banyuwangi tampaknya terus bertambah setiap tahunnya. Potensi wisatanya kian menggeliat karena dibangun oleh warga setempat bersama pemerintah setempat. Tak mengherankan jika Banyuwangi disebut sebagai destinasi wisata yang tengah naik daun karena hal tersebut.
Beberapa orang ketika disebutkan tempat wisata di Banyuwangi biasanya pikirannya secara otomatis melayang ke sebuah savana di wilayah tersebut. Taman Nasional Baluran memang sudah terkenal keindahannya baik bagi pelancong domestik hingga internasional.
Tapi ternyata wisata di Banyuwangi tak cuma Taman Nasional Baluran. Masih banyak segudang potensi wisata lainnya yang bisa kamu jelajahi jika tengah berkunjung di wilayah timur pulau Jawa tersebut. Yuk intip satu-satu tempat apa saja yang bisa kamu datangi di Banyuwangi di listikel di bawah ini.
Dalam daftar pertama tempat wisata Banyuwangi ada Taman Nasional Alas Purwo. Taman nasional paling timur pulau Jawa ini didirikan di atas lahan seluas 43.320 hektar.
Karena statusnya sebagai taman nasional, wilayah ini sangat dijaga ekosistem dan keanekaragaman hayatinya dari tangan-tangan jahil manusia. Disini kamu bisa menemukan ratusan jenis tumbuhan serta fauna seperti banteng, kijang, lutung, anjing hutan, kucing hutan, babi hutan, bahkan macan tutul. Ada pula burung dan unggas seperti burung rangkong badak, merak, dan ayam hutan.
Posisinya yang berada di bibir pantai juga membuat Taman Nasional Alas Purwo menjadi tempat berkembang biak paling tidak empat jenis penyu yakni penyu abu-abu, penyu belimbing, penyu hijau, dan penyu sisik.
Berkemah bersama keluarga dan teman-teman disini tentu seru sekali. Tapi jangan lupa untuk menemui pengelola di kantor Taman Nasional Alas Purwo untuk menngetahui prosedur dan petunjuknya ya agar tetap aman dan menyenangkan.
Berada dalam gugusan pantai selatan Jawa dan berhadapan langsung dengan Samudra Hindia membuat Pantai Plengkung memiliki ombak yang besar. Alasan inilah yang mendasari mengapa Pantai Plengkung menjadi pantai incaran para peselancar (surfer) dari seluruh dunia.
Menurut beberapa sumber, potensi surfing pantai ini ditemukan oleh sekelompok peselancar asal Amerika Serikat pada awal dekade 80-an. Ombak disini cukup besar dan menantang dengan tinggi yang dapat mencapai 8 meter. Tak heran lokasi yang kerap disebut G-Land ini beberapa kali menjadi tempat diadakannya kejuaraan selancar tingkat dunia.
Namun demikian, buat kamu yang tidak hobi berselancar, Pantai Plengkung masih layak untuk dikunjungi. Namun berbeda dengan pantai lain, karena bagian barat pantai tertutup tebing maka pemandangan spektakuler disini justru datang saat matahari terbit. Kamu juga bisa melakukan aktivitas seru lainnya seperti trekking, snorkeling, memancing, caving, atau melihat penangkaran penyu.
Suasana magis begitu terasa saat memasuki salah satu tempat wisata di Banyuwangi ini. Bagaimana tidak, kamu langsung disuguhi pemandangan spektakuler dari pohon-pohon trembesi yang sudah ada bahkan jauh sebelum masa republik ini berdiri.
Hutan De Djawatan yang berlokasi di Kecamatan Cluring ini memiliki ratusan batang pohon trembesi. Perum Perhutani yang mengelola hutan ini bahkan menyebut sebagian pohon-pohon ini berusia hingga 200 tahun. Saking tuanya, dahan dan puncak pohon ini tampak seperti menyatu dan menyerupai kanopi. Keindahan dan kesejukan itulah yang memancing ribuan wisatawan setiap tahunnya untuk bersantai disini.
Lokasi ini memang cukup jauh dari pusat kota Banyuwangi, tepatnya sekitar 45 kilometer atau setara perjalanan 60 menit. Namun pemandangan dan pengalaman yang bisa didapatkan disini begitu luar biasa sehingga rasanya sayang sekali untuk dilewatkan
Lokasi ini sebenarnya masih merupakan bagian integral dari Taman Nasional Alas Purwo, tepatnya bagian barat taman nasional tersebut. Namun lokasi ini menjadi menarik karena fungsinya bagi fauna setempat karena Savana Sadengan memang diperuntukkan sebagai feeding ground atau padang penggembalaan mamalia besar.
Jadi di Savana Sadengan, banteng dan kijang yang sedang makan dan bersantai dengan latar belakang perbukitan batu gamping menjadi pemandangan yang lazim. Tak hanya dua jenis hewan tersebut, jika kamu beruntung kadang kamu juga bisa melihat kawanan rusa, babi hutan, ajag, dan merak serta jalak putih dalam area ini.
Keanekaragaman hayati dalam ekosistem padang savana ini tak hanya membuat wisatawan dan pecinta alam berdecak kagum, namun juga membuat para peneliti dan fotografer berlomba-lomba mendatangi tempat ini. Tak jarang peneliti dan mahasiswa dari berbagai belahan dunia mengunjungi tempat ini untuk melakukan penelitian.
Seperti yang telah dijelaskan di awal, tempat wisata di Banyuwangi tak melulu savana dan pantai karena ternyata Banyuwangi juga memiliki potensi wisata lain yakni air terjun.
Tepatnya di Dusun Kampung Anyar, Kecamatan Glagah kamu bisa menemukan destinasi wisata Air Terjun Jagir. Di lokasi ini bahkan kamu bisa menemukan beberapa air terjun yang posisinya sangat berdekatan.
Air yang jatuh dari ketinggian puluhan meter dari atas tebing sangat menenangkan saat dilihat. Suaranya yang gemuruh dan tak pernah berhenti ini pun menambahkan sensasi nyaman para pengunjung Air Terjun Jagir. Lokasi ini menjadi pusat kegiatan pengunjung yang ingin menghabiskan waktunya untuk mandi, berenang, atau sekadar berswafoto.
Fasilitas disini cukup mumpuni kaena sudah memiliki tempat ganti baju dan WC umum. Selain itu, saat perut keroncongan sehabis bermain air, di tempat ini juga terdapat warung dan penjual makanan yang harganya cukup bersahabat dengan kantong.
Untungnya, letak air terjun ini tak jauh dari pusat kota Banyuwangi. Cukup dengan berkendara belasan kilometer, kamu sudah dapat merasakan sejuknya wisata alam di lokasi Air Terjun Jagir.
Destinasi wisata satu ini masih sering jadi perbincangan di kalangan traveler terutama traveler domestik karena pemandangan yang disuguhkan. Meskipun belum sepopuler savana dan destinasi wisata bahari lainnya di Banyuwangi, tapi dengan pemandangan yang instagenic tempat ini sudah pasti akan populer.
Dari ketinggian sekitar 630 meter dari permukaan laut, kamu bisa menyaksikan panorama yang mampu menggetarkan hati disini. Di satu sisi kamu bisa melihat hamparan pegunungan dan pepohonan khas dataran tinggi. Sedangkan di sisi lainnya kamu juga bisa menyaksikan kilau dari selat Bali.
Meskipun medan menuju lokasi ini cukup menantang, tapi itu nyatanya tak menyurutkan semangat wisatawan yang ingin berkunjung kesini terutama di akhir pekan. Oleh karena itu, alangkah baiknya kalau kamu datang dari luar kota maka berkunjunglah pada hari kerja agar tak terlalu ramai dan bisa lebih leluasa berfoto.
Di lokasi ini juga ada beberapa warung yang menjual makanan dan minuman ringan seperti kopi, air mineral, dan gorengan. Walaupun begitu, tak ada salahnya juga untuk membawa bekal kesukaan kamu. Tapi setelah makan dan minum, jangan lupa untuk merapikan kembali barang-barang kamu dan membuang sampah pada tempatnya ya! (afr)
Load more