“Ini petis balungan sapi, kalau satenya ya tetap daging sapi. Lebaran kemarin ramai full sampai 5 panci, belum yang pesanan pesanan. Seribu tusuk sate ya habis satu hari, belum kalau ada pesanan. Setiap hari buka, kalau ada pesanan ya tetap buka,” ujar Bu Lasjan.
“Saat lebaran yang datang kesini ada dari Kudus, orang Semarang, Sukolilo, Purwodadi,” lanjut dia.
Untuk menikmati petis tangkar ini tidak perlu menggunakan nasi. Pasalnya, kuah petisnya yang menggunakan bahan tepung jagung sudah cukup mengeyangkan perut.
Salah seorang penikmat petis tangkar, Mukidi, mengatakan selain rasanya yang gurih manis, petis tangkar ini juga pedas. Sehingga usai menyantap petis tangkar badan akan langsung berkeringat dan menyegarkan tubuh.
“Petis tangkar sapi ini enak, yang suka balungan cocok ini karena ada sensasi krokot krokot balungan menikmati daging yang ada di sela sela tulang sapi. Habis makan petis tangkar ini di jamin berkeringat, karena ada sensasi rasa pedasnya juga,” kata Mukidi.
Di momen lebaran, petis tangkar sapi banyak diburu pembeli dari luar kota yang sedang mudik di Kabupaten Pati.
Nur Faqih, perantau dari Tangerang yang sejak sekolah SMA suka menyantap petis tangkar sapi, mengaku rindu dengan kuliner legendaris khas Pati ini. Setiap mudik lebaran, dirinya menyempatkan untuk bisa menyantap kuliner petis tangkar sapi ini.
Load more