Sendratari Gatotkaca, Sajian Wisata Malam di Malioboro Yogyakarta
- Tim tvOne - Nuryanto
Yogyakarta, tvOnenews.com - Cerita dari epos Mahabarata yang mengisahkan lakon Gatotkaca dikemas apik menjadi sendratari yang kali pertamanya disuguhkan bagi wisatawan di kawasan Jalan Malioboro, Yogyakarta Rabu (1/3) malam.
Bertempat di lantai tiga Hamzah Batik Malioboro, Sendratari Gatotkaca karya Anter Asmorotedjo ini, bersumber dari Epos Mahabharata yang mengangkat tokoh Gatotkaca.
"Kisah ini menceritakan sosok pandawa yang bernama Tetuka atau kemudian dikenal namanya Gatotkaca yang menjadi pembela kebenaran dan negaranya. Ia adalah Ksatria sakti mandraguna yg sejak kecil terpilih menjadi senopati para Dewa. Ia ksatria sejati pembela kebenaran, yang selalu menjadi yang terdepan dalam membela negara," ungkap Anter.
Diantara suasana remang, sorot lampu tak henti-hentinya bergantian menyinari aksi para seniman yang tampil begitu heroik di atas panggung. Penonton pun tak dapat menyembunyikan kekagumannya pada Gatotkaca, sosok kesatria pemberani yang perkasa memporak-porandakan lawan-lawannya.
Suguhan demi suguhan tidak henti-hentinya hadir menghibur para pelancong di Malioboro, termasuk di dalamnya sajian sendratari Gatotkaca. Agenda ini dapat dinikmati setiap Rabu malam pukul 19.00-20.30 WIB, dengan banderol tiket Rp40-60 ribu saja.
Secara garis besar, sendratari yang disutradarai oleh Anter Asmorotedjo itu mengisahkan sebuah legenda bersumber dari Epos Mahabharata yang mengangkat tokoh Gatotkaca.
Adapun Gatotkaca sendiri adalah kesatria sakti mandraguna yang sejak kecil didapuk menjadi senopati para dewa dan selalu terdepan dalam membela kebenaran, serta negara.
Terang saja, rangkaian pertempuran Gatotkaca melawan bala Kurawa, berhasil mengundang decak kagum dari ratusan penonton yang menghadiri event gala premier tersebut. Selain itu, aksi kocak empat sekawan Semar, Bagong, Gareng dan Petruk pun sukses memberikan satu warna tesendiri.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, yang turut hadir dalam kesempatan tersebut, mengatakan, bahwa sajian sendratari Gatotkaca ini makin memperkaya suguhan wisata budaya di Kota Yogya, terutama Malioboro. Karena itu, pemerintah memastikan akan turut ambil bagian dalam upaya promosi untuk menarik tingkat kunjungan.
"Ke depan kami berharap, para pelaku usaha di Malioboro juga bisa menghadirkan suguhan-suguhan bernuansa budaya untuk menarik wisatawan. Karena, bagaimanapun juga, wisata budaya itu sudah menjadi DNA bagi Kota Yogya," tandasnya.
Gatotkaca Sosok Ksatria Sejati Pembela Keadilan dan Negara
Sendratari Gatotkaca dibuka dengan adegan dimana Prabu Naga Pracona hendak membawa Dewi Supraba, dari kahyangan untuk dijadikan istri. Upaya itu dihalangi para Dewa. Namun karena kesaktiannya Prabu Naga Pracona mengobrakabrik Kahyangan.
"Akulah Prabu Kala Pracona, kan kubawa Dewi Supraba menjadi istriku. Wahai para dewa di kahyangan, janganlah kalian menghalangiku. Atau kalian semua para dewa akan aku hancurkan," sambil tertawa panjang Prabu Naga Pracona menantang para Dewa.
Dalam perang menghadapi Prabu Naga Pracona, dewa-dewa di Kayangan itu dibuat kalangkabut. Akhirnya Batara Guru, para Dewa dan para Batari Kahyangan bertanya pada Betara Narada untuk mencari sosok jagoan para dewa yang mampu membawa kembali Dewi Supraba.
Kemudian Batara Narada membawa seorang bayi, yang tak lain adalah Tetuka atau Gatotkaca. Bayi itu merupakan anak Werkudara dan Arimbi.
Gatokaca bayi dimasukkan ke dalam Kawah Candradimuka. Setelah bayi Tetuka dimasukkan ke dalam kawah, para Dewa kemudian memasukkan senjatanya dalam kawah diantaranya Betara Bayu, Betara Indra, Betara Brahma.
Load more