Jangan Asal Beli, Ini 5 Kekurangan Mobil Listrik Menurut Fitra Eri yang Jarang Dibahas
- bmwstore.id
tvOnenews.com - Mobil listrik kini menjadi tren di dunia otomotif modern karena dianggap ramah lingkungan dan hemat energi.
Banyak orang mulai tertarik untuk beralih ke mobil listrik, terutama setelah semakin banyak merek yang menghadirkan produk inovatif di pasar Indonesia.
Namun, sebelum kamu ikut-ikutan membeli mobil listrik, sebaiknya pahami dulu kekurangannya.
Hal ini juga diungkapkan langsung oleh jurnalis otomotif kenamaan, Fitra Eri, dalam kanal YouTube @OtotsiaDotCom.
Dalam video pendek tersebut, Fitra Eri secara jujur memaparkan sejumlah catatan penting yang sering terlewat oleh calon pembeli.
Ia mengatakan, “kekurangan mobil listrik kalau menurut saya. Saya enggak tahu ya ini sampai lima apa enggak. Yang pertama umur baterai itu terbatas. Kita belum tahu harga baterai itu nantinya berapa dan berapa lama aktualnya walaupun garansinya panjang.”
Pernyataan ini menyoroti salah satu kelemahan utama mobil listrik, yakni daya tahan baterai.
Walau produsen menawarkan garansi panjang, umur pakai baterai sejatinya tetap terbatas.
Dalam jangka panjang, biaya penggantian baterai bisa menjadi pengeluaran besar bagi pemilik kendaraan.
Selanjutnya, Fitra Eri juga menyebutkan soal kepraktisan pengisian daya. “Yang kedua, mengisi daya mobil listrik memang belum bisa secepat isi bensin. Jadi, harus perencanaan yang lebih baik.”
Artinya, pengguna mobil listrik perlu memiliki kebiasaan baru, seperti memperhitungkan waktu dan lokasi pengisian baterai.
Hal ini tentu berbeda dengan mobil berbahan bakar konvensional yang bisa diisi penuh hanya dalam hitungan menit.
Kekurangan berikutnya adalah soal variasi model dan segmen pasar. “Ketiga, mobil listrik ini belum ada di semua segmen. Jadi, segmen ini masih diisi oleh mobil listrik, tapi belum semua segmen punya versi mobil listriknya.”
Ucapannya menunjukkan bahwa pilihan mobil listrik saat ini masih terbatas, terutama untuk segmen kendaraan murah atau keluarga besar.
Selain itu, Fitra Eri menyinggung soal nilai jual kembali. “Keempat mobil listrik ini depresiasinya masih lebih tinggi secara rata-rata dibandingkan mobil lain.”
Depresiasi tinggi berarti harga jual mobil listrik bekas bisa turun lebih cepat dibandingkan mobil berbahan bakar bensin, sesuatu yang penting untuk diperhitungkan oleh calon pembeli.
Terakhir, ia menyinggung persoalan harga, terutama untuk merek non-China.
“Serta satu lagi ini yang non China ya. Jadi kalau yang China sih sudah enggak masalah, tapi yang non China harganya masih ketinggian.”
Ini menegaskan bahwa mobil listrik buatan merek luar Tiongkok masih memiliki banderol cukup tinggi, sehingga belum sepenuhnya terjangkau bagi banyak konsumen di Indonesia.
Poin-poin tersebut menjadi pengingat penting agar masyarakat lebih bijak dalam mempertimbangkan pembelian mobil listrik.
Teknologi ini memang menawarkan banyak keunggulan seperti efisiensi energi dan ramah lingkungan, tetapi tetap ada sisi praktis dan ekonomis yang harus diperhitungkan.
Jadi, sebelum beli mobil listrik, pastikan kamu memahami segala aspeknya, mulai dari umur baterai, biaya perawatan, hingga nilai jual kembali.
Dengan begitu, keputusan membeli akan lebih matang dan sesuai kebutuhan.
Seperti pesan Fitra Eri, memahami kekurangan bukan berarti menolak inovasi, tetapi menjadi langkah bijak agar pembeli tidak salah langkah di tengah euforia kendaraan listrik.
Baca Juga: 5 Mobil Listrik Terbaik di Indonesia Menurut Fitra Eri
(anf)
Load more