Meskipun memar sering terjadi akibat cedera, sejumlah kondisi kronis dapat menyebabkan terjadinya robekan mikroskopis dari bawah kulit.
Bila mengabaikan kadar gula darah tinggi menjadi tidak terkontrol sering ditandai dengan munculnya memar. Hal ini disebabkan oleh pembuluh darah dan glukosa yang berinteraksi secara berbahaya.
Kondisi ini dapat menyebabkan dermopati diabetik pada stadium lanjut. Memar atau lesi tersebut cenderung terbentuk pada bagian tubuh yang bertulang, seperti pada tulang kering.
Dermopati diabetik dapat ditandai dengan lesi yang menyerupai memar, tampak berwarna coklat atau merah yang berbentuk oval.
Lesi dihasilkan dari penurunan aliran darah pada area sekitar cedera yang mencegah luka dari penyembuhan dengan benar. Bahkan infeksi memungkinkan timbul kapan saja.
“Banyak penderita diabetes menderita luka membutuhkan waktu lama untuk sembuh, sembuh dengan benar, atau tidak pernah sembuh sama sekali, infeksi juga dapat terjadi kapan saja. Infeksi dapat menyebar dari luka ke jaringan dan tulang di dekatnya, serta ke bagian tubuh lainnya,” ungkap Konsultan Ahli Bedah Plastik terkemuka di Adore Life, Hagen Schumacher, yang dilansir dari laman VIVA.
“Ini dapat mengancam jiwa atau bahkan mematikan dalam beberapa situasi jika tidak ditangani dengan cukup cepat,” ujarnya.
Load more