Bahkan, katanya, fomepizol diujicobakan awalnya setelah hasil diskusi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan pemerintah Gambia.
Sejumlah ahli farmakologi di Indonesia juga sudah melakukan riset terkait dengan fomepizol yang hasilnya menyatakan obat tersebut memiliki tingkat efikasi paling tinggi.
Ia menjelaskan fomepizol diberikan dengan proses satu vial per anak di tahap awal yang dilanjutkan empat kali pemberian sesudahnya.
"Dan kita sudah lakukan tes, kalau itu diberikan dengan dosis seusai analisa teman-teman di RSCM (Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, red.) itu perbaikan ginjalnya terasa," ujarnya.
Sebelumnya, Menkes Budi memaparkan hingga saat ini gangguan ginjal akut pada anak telah mencapai 245 kasus di 26 provinsi dengan tingkat kematian 141 korban atau 57,6 persen.
Berdasarkan tiga tahapan konfirmasi pemerintah, dipastikan kasus gangguan ginjal akut pada anak tersebut disebabkan oleh kandungan zat kimia berbahaya pada obat-obatan sirop. (ant/ebs)
Load more