"Ketika anak sudah mencapai usia lima tahun ke atas, perilaku agresif yang ditunjukkan oleh orang tua dapat membuat anak meniru perilaku agresif tersebut dan diterapkan sebagai coping mechanism atau cara dia menyelesaikan masalah-masalahnya di kemudian hari," katanya.
Psikolog Klinis Dewasa Annisa Prasetyo Ningrum menambahkan KDRT dalam keluarga dapat menjadi pengalaman yang menyisakan trauma bagi anak.
Pasalnya, keluarga yang seharusnya menjadi orang terdekat dan memberikan rasa aman malah menunjukkan kekerasan. Akibatnya, muncul rasa takut dan marah pada anak.
"Pengalaman menyaksikan atau mengalami KDRT saat masa anak-anak sering menjadi salah satu faktor prediktor berkembangnya masalah perilaku, pengendalian emosi atau masalah belajar di kemudian hari," paparnya. (ant/nsi)
Load more