Tidur malam yang berkualitas sangat penting demi menjaga kesehatan. Mendapatkan tidur yang cukup sama pentingnya dengan mengonsumsi makanan yang seimbang, bergizi, dan berolahraga.
Oleh sebab itu, tidur sangat penting untuk diprioritaskan setiap hari. Inilah alasan mengapa tidur yang berkualitas sangat penting untuk Anda dapatkan.
Dilansir pada Healthline, kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan hipertensi. Kualitas serta durasi tidur yang rendah dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Salah satu analisis dari 19 studi telah mengemukakan, durasi tidur kurang dari 7 jam per hari dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 13 persen.
Dalam analisis lainnya, dibandingkan dengan 7 jam tidur, setiap penurunan 1 jam dalam waktu tidur dapat meningkatkan 6 persen dari semua penyebab kematian dan penyakit jantung.
Parahnya, tidur pendek pada malam hari juga dinilai dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi. Terutama pada pengidap obstructive sleep apnea atau kondisi yang ditandai dengan gangguan pernapasan saat tidur.
Pada kenyataannya, terdapat penelitian yang juga menemukan setiap orang yang memiliki durasi tidur kurang dari 5 jam per malam dapat meningkatkan 61 persen risiko tekanan darah tinggi.
Namun bila seseorang tidur dalam durasi yang berlebihan, yakni 9 jam atau lebih, juga terbukti dapat meningkatkan risiko mengidap penyakit jantung juga hipertensi.
Selain meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan hipertensi, kurang tidur juga dapat meningkatkan akumulasi lemak, terutama lemak tidak sehat pada perut.
Dalam sebuah eksperimen acak melibatkan 12 sukarelawan sehat dan non-obesitas selama 21 hari.
Eksperimen tersebut menemukan bahwa pembatasan waktu tidur yang membuat peserta kurang tidur, mengakibatkan adanya peningkatan lemak di area perut sebesar 9 persen serta peningkatan 11 persen di perut visceral.
Lemak visceral ini menumpuk jauh di dalam perut pada area sekitar organ dalam. Pada umumnya, lemak tersimpan di bawah kulit oleh tubuh.
Akibat kurang tidur dapat memindahkan lemak lebih dalam ke area visceral di sekitar organ dimana berpotensi lebih banyak kerusakan.
“Kurang tidur tampaknya mengalihkan lemak ke kompartemen visceral yang lebih berbahaya,” ungkap ahli jantung Virend Somers dari Mayo Clinic di Minnesota, AS, yang dikutip pada situs Science Alert.
Meskipun adanya pemulihan penurunan asupan kalori dan berat badan selama tidur, namun lemak visceral terus meningkat.
Hal ini menunjukkan bahwa kurang tidur dapat memicu penumpukan lemak visceral. Sukarelawan yang kurang tidur rata-rata telah mengonsumsi lebih dari 300 kalori lebih banyak setiap harinya, 13 persen lebih banyak protein, serta 17 persen lebih banyak lemak.
Namun secara pengeluaran energi sebagian besar tetap sama dengan yang sebelumnya.
Selama berlangsungnya eksperimen, peneliti memantau asupan dan pengeluaran energi, berat badan, komposisi tubuh, distribusi lemak (termasuk lemak visceral di dalam perut) serta biomarker nafsu makan seperti beberapa perubahan biologis yang tidak terlihat dari luar tubuh.
“Penumpukan lemak visceral hanya terdeteksi oleh CT Scan dan akan terlewatkan, terutama karena peningkatan berat badan cukup sederhana hanya sekitar satu pon,” tulis Naima Covassin, seorang peneliti kedokteran kardiovaskular.
Selain hipertensi dan penumpukan lemak, tidur yang cukup juga penting untuk menjaga fungsi otak seperti memori dan menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik serta mencegah dari demensia. Kemudian sejumlah alasan kesehatan mental dan fisik. (Kmr)
Load more