tvOnenews - Isu mengenai gangguan kesehatan mental atau mental illnes belakangan ini semakin akrab didengar.
Skizofrenia merupakan gangguan mental yang dapat mempengaruhi tingkah laku, emosi, hingga komunikasi. Penderita skizofrenia berpotensi mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan bahkan sampai pada perubahan perilaku.
Dilansir dari laman VIVA Fit, menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, dihimpun di tahun 2019, diperkirakan ada 450.000 Orang Dengan Gangguan Jiwa berat di Indonesia, termasuk skizofrenia.
Dirangkum dari laman VIVA, berikut 5 tanda awal yang dapat terlihat bagi penderita skizofrenia.
img: iStockPhoto/Alona Siniehina
Salah satu gejala awal skizofrenia adalah delusi atau waham. Kondisi ini mulai muncul ketika pengidap meyakini sesuatu yang berlawanan dengan yang sebenarnya atau kenyataan.
Gejalanya sendiri bervariasi, mulai dari perasaan seperti sedang diperhatikan atau diawasi, merasa sedang diikuti, hingga merasa paranoid atau ketakutan yang berlebihan.
img: iStockPhoto/Nensuria
Orang dengan kondisi skizofrenia cenderung memiliki kesulitan untuk mengatur pikiran dan konsentrasi. Penderita skizofrenia bisa saja sulit mengerti dan memahami ucapan orang lain saat diajak berbicara.
Selain itu, mereka juga cenderung sering mengeluarkan ucapan yang tidak masuk akal dan terdengar membingungkan.
img: Pixabay/Skitterphoto
Gejala skizofrenia awal yang paling umum adalah depresi sehingga akan menarik diri dari lingkungan sekitar. Tak hanya kegiatan di luar rumah, tetapi juga menghindari interaksi sosial dengan keluarga dan juga teman.
Mereka akan menghabiskan waktunya dengan menyendiri. Mereka biasanya juga mulai kehilangan hobi, minat, atau mimpi yang sebelumnya dimiliki. Selain itu, orang dengan depresi juga tidak bersemangat, kehilangan nafsu makan, dan sulit tidur.
Bahkan orang dengan gejala awal skizofrenia mulai menunjukkan ketidakpedulian dengan lingkungan sekitar atau terhadap berbagai situasi penting.
img: iStockPhoto/CasarsaGuru
Dikutip dari Medical Daily, lebih dari 70 persen pasien skizofrenia mengalami halusinasi berupa suara. Akibat halusinasi ini, orang dengan skizofrenia akan terganggu pikirannya, kehilangan konsentrasi, dan memiliki ingatan yang buruk.
Selain itu, ‘suara’ tersebut terkadang muncul seolah agar penderita melakukan hal-hal tertentu. Yang paling fatal adalah dorongan untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.
Suara ini bisa muncul dari orang yang sebenarnya tidak sedang berbicara atau bahkan dari sumber yang tidak diketahui asalnya.
img: iStockPhoto/Marcos Calvo
Orang yang terkena skizofrenia perlahan-lahan akan berhenti melakukan aktivitas harian untuk membersihkan diri seperti mandi, menyikat gigi, dan mengganti pakaian.
Sikap ini muncul karena mereka mulai tidak acuh, mengabaikan diri, dan juga karena mengisolasi dirinya dari lingkungan sosial. Dalam sebagian kasus, orang yang terkena skizofrenia ini tidak lagi menyadari bahwa kebersihan dan penampilannya sudah sangat buruk.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan penyakit mental skizofrenia. Sejauh yang diketahui, biasanya penyebab skizofrenia adalah dari genetik, faktor lingkungan, dan ketidakseimbangan kimia otak.
Pengobatan penyakit mental ini juga belum ada yang dapat menyembuhkan hingga tuntas. Namun pengobatan rutin, seperti terapi hingga konsumsi obat dapat dilakukan untuk mengendalikan dan mengurangi gejala pada pasien.
Jika penderita skizofrenia parah, maka akan sangat kelihatan jika kejiwaannya terganggu dan biasanya akan disarankan untuk ke psikiater atau tenaga ahli. (Mzn)
Load more