Menurut mantan Asisten 3 Sekda Purworejo itu, waktu terbaik untuk terapi garam adakah tergantung jenis penyakitnya.
"Kalau untuk penyakit stroke, jantung dan penyakit dalam lain baiknya pukul 08.00 WIB. Untuk gangguan di daerah insulin (diabetes) pukul 10.00 WIB ke atas karena sinar matahari siang dipadu dengan natrium sangat bagus," terangnya.
Untuk masuk ke tunel terapi garam, pengunjung diwajibkan melepas masker mencuci kaki pada air di ember yang telah disediakan. Karena yang dihirup adalah uap garam jadi tidak perlu memakai masker saat di dalam tunel.
Pengunjung cukup 20 menit melakukan terapi, setelah itu dianjurkan minum air putih yang banyak kemudian pulang tidur untuk me'restart' tubuh.
Pengelola obwis terapi garam, Marsino menjelaskan bahwa, pengunjung paling ramai pada Hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional.
"Setiap weekend dan hari libur, rata-rata 200 orang tiap hari datang untuk terapi. Kalau ramai setiap orang kami batasi 15 menit, setiap tunel bisa diisi 15 orang. Ada dua tunel yang dipakai untuk laki-laki dan perempuan beda tunel. Kami tak mematok tarif, pengunjung hanya diminta untuk memasukkan dana suka rela ke dalam kotak," jelas Marsino.
Pengelola juga menyediakan bittern dalam kemasan besar (100 ml) seharga Rp50.000 dan kemasan kecl (60 ml) dijual Rp40.000. Bittern adalah cairan pekat yang diperoleh dari hasil limbah pabrik garam dan jumlahnya sangat melimpah. Bittern mengandung berbagai mineral, mineral ini terjadi karena tidak ikut mengkristal saat pembuatan garam.
Load more