Waspada Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut: Masih Sikat Gigi dengan Cara Lama? Dokter Ungkap Kesalahan Umum yang Bikin Gigi Kuning
- Istockphoto
tvOnenews.com - Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu aspek penting yang sering terabaikan, padahal dampaknya sangat besar bagi kualitas hidup. Laporan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat bahwa 56,9 persen masyarakat Indonesia usia di atas tiga tahun mengalami masalah gigi dan mulut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menegaskan bahwa penyakit gigi seperti karies dan radang gusi termasuk masalah kesehatan paling umum di dunia, namun bisa dicegah dengan kebiasaan sederhana: menyikat gigi dua kali sehari, penggunaan benang gigi, dan pemeriksaan rutin ke dokter gigi.
Contoh nyatanya dapat dilihat pada rekomendasi Kementerian Kesehatan RI, yang menekankan pentingnya menyikat gigi sebelum tidur dan setelah sarapan sebagai langkah paling efektif mencegah plak.
Sayangnya, pola hidup modern membuat banyak orang kesulitan mempertahankan kebiasaan ini. Konsumsi kopi, teh, makanan beraroma kuat, hingga pola menyikat gigi yang terburu-buru membuat masalah seperti gigi kuning, bau mulut, dan penumpukan plak dianggap seolah hal lumrah.
Padahal, menurut American Dental Association (ADA), noda gigi dan bau napas tidak hanya dipengaruhi gaya hidup, tetapi juga cara merawat gigi yang kurang tepat. Di tengah kondisi ini, kebutuhan edukasi dan solusi perawatan yang lebih efektif terus meningkat, termasuk melalui inovasi produk perawatan gigi dari berbagai perusahaan global.
Melansir dari berbagai sumber, menjawab tantangan kesehatan gigi di Indonesia, usmile mulai memfokuskan peluncuran lini pasta giginya di pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Persoalan gigi di Indonesia sebenarnya dapat diatasi melalui kombinasi edukasi dan kebiasaan yang lebih tepat.
“Teknologi bukan soal kecanggihan semata, melainkan bagaimana inovasi bisa benar-benar membantu masyarakat merawat kesehatan gigi dengan cara yang lebih tepat, aman, dan relevan dengan kebiasaan harian mereka,” ujar Michelle, Country Manager usmile Indonesia & Malaysia.
Minat masyarakat terhadap pasta gigi berbasis edukasi dan sains terus tumbuh, sehingga penting bagi industri untuk tidak hanya menjual, tetapi ikut berkontribusi dalam meningkatkan literasi kesehatan gigi sejak dini.
Dalam sesi edukasi, drg. Aswar Sandi menjelaskan bahwa penyebab utama gigi kuning dan bau mulut di Indonesia berasal dari penumpukan plak serta noda ekstrinsik akibat konsumsi kopi, teh, rokok, dan makanan beraroma tajam.
“Banyak orang menyikat gigi terlalu cepat atau dengan tekanan berlebihan. Kebiasaan ini justru dapat merusak enamel, membuat gigi lebih sensitif, dan mempercepat perubahan warna gigi menjadi kuning. Selain itu, bau mulut sering kali hanya ditutupi aromanya, bukan dinetralisir sumber penyebabnya,” ujarnya.
Menurut drg. Aswar, pasta gigi yang ideal tidak hanya memutihkan, tetapi juga melindungi enamel serta mengatasi sumber bau. Pendekatan inilah yang mendasari pengembangan dua jenis pasta gigi yang diperkenalkan di Indonesia: Fresh White dan Repair White.
Pasta gigi Fresh White menjadi salah satu solusi bagi masyarakat yang aktif mengonsumsi kopi, teh, atau makanan beraroma kuat.
Pasta gigi ini menggunakan teknologi 3D stain-removal berbasis enzim natural yang bekerja seperti pembersih cerdas, menargetkan noda tanpa mengikis enamel. Berdasarkan uji laboratorium internal, penggunaan rutin disebut dapat mencerahkan gigi hingga empat tingkat.
Kandungan zinc glycinate serta apple polyphenols berfungsi membantu menetralkan gas sulfur penyebab bau mulut, diperkuat dengan parfum food-grade buatan ahli Swiss yang dapat bertahan hingga 12 jam. “Untuk pertama kalinya di Indonesia, membawa pasta gigi yang mengombinasikan manfaat pemutih gigi dan juga pengharum mulut yang menyegarkan,” ujar Michelle.
Sementara itu, usmile Repair White Toothpaste dirancang untuk mereka yang membutuhkan pemutihan lebih intensif. Formula ini mengombinasikan teknologi F-CaP dengan hydroxyapatite (HAP), mineral utama penyusun enamel.
Pendekatan tersebut membantu memperkuat, meratakan kembali permukaan gigi, sekaligus membuat pantulan cahaya lebih baik sehingga gigi tampak cerah dalam waktu tujuh hari berdasarkan hasil uji laboratorium.
Kandungan Triple Natural Enzyme seperti papain dan lysozyme bekerja mengurangi noda tanpa merusak enamel, serta teknologi Advanced Stain-Shield yang membantu mencegah noda kembali muncul meskipun pengguna rutin mengonsumsi kopi atau teh. Produk ini juga cocok untuk pemilik gigi sensitif, pengguna behel, hingga mereka yang ingin mempertahankan warna gigi tetap cerah lebih lama.
Menteri Perdagangan Budi Santoso mencatat bahwa transaksi Harbolnas 2024 mencapai Rp31,2 triliun, meningkat 22 persen dari tahun sebelumnya. Untuk tahun 2025, pemerintah menargetkan kenaikan sebesar 6 hingga 9 persen.
Michelle menegaskan bahwa pendekatan digital dipilih bukan hanya untuk menjual produk, tetapi juga untuk membangun kebiasaan masyarakat dalam merawat gigi secara benar. “Dengan menggabungkan edukasi, inovasi teknologi, dan akses yang lebih mudah melalui e-commerce, kami berharap masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaat perawatan gigi yang lebih aman, relevan, dan berkelanjutan,” tutupnya.
- Ist
Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut menjadi momentum penting untuk memperbaiki kebiasaan harian dan memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan, bukan sekadar mengikuti tren.
Cara menyikat gigi yang benar serta pentingnya perlindungan enamel, menunjukkan bahwa perawatan gigi yang efektif harus berbasis ilmu dan kebiasaan yang konsisten.
Dengan hadirnya inovasi yang terus berkembang, masyarakat kini memiliki lebih banyak pilihan untuk merawat gigi secara aman dan terukur. Pada akhirnya, kesehatan gigi bukan hanya soal penampilan, tetapi investasi jangka panjang untuk kualitas hidup yang lebih baik. (udn)
Load more