Tiba-tiba Menemukan Memar di Tubuh Tanpa Sebab, Periksa Gula Darah Anda Bisa Jadi Gejala Diabetes
- Istimewa
tvOnenews.com - Jika sering mendapati memar pada tubuh tanpa mengetahui penyebabnya, hal tersebut bisa menjadi tanda awal adanya gangguan kesehatan, termasuk kemungkinan gejala diabetes.
Penyakit diabetes memang dapat menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya terlihat dari perubahan pada kulit. Kondisi ini biasanya terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua perubahan pada kulit disebabkan oleh diabetes. Tanda-tanda pada kulit bisa muncul dalam berbagai bentuk dan warna, sehingga kadang sulit untuk menentukan penyebab pastinya.
Seiring waktu, lesi akibat diabetes dapat dikenali dari ciri khas bentuk dan warnanya yang berbeda. Lantas, seperti apa sebenarnya lesi kulit pada penderita diabetes itu?
Dilansir tvOnenews.com dari Harvard Health, memar pada kulit umumnya muncul ketika terjadi cedera yang merusak pembuluh darah kecil atau kapiler, sehingga darah merembes ke permukaan kulit.
Meski kebanyakan memar disebabkan oleh benturan atau cedera, beberapa kondisi kronis juga dapat memicu robekan mikroskopis di bawah kulit tanpa penyebab yang jelas.
Apabila kadar gula darah tinggi dibiarkan tidak terkontrol, hal ini dapat memunculkan memar sebagai salah satu tandanya.
Interaksi berbahaya antara glukosa dan pembuluh darah menjadi pemicu utama kondisi tersebut.
Dalam kasus lainnya yang lebih parah, hal ini dapat berkembang menjadi dermopati diabetik, yang biasanya muncul di area tubuh bertulang seperti tulang kering.
Ciri khas dermopati diabetik adalah munculnya lesi menyerupai memar berwarna coklat atau kemerahan dengan bentuk oval.
- Gemini AI
Lesi ini terjadi karena aliran darah di sekitar area cedera berkurang, sehingga proses penyembuhan menjadi lambat dan risiko infeksi semakin tinggi.
“Banyak penderita diabetes menderita luka membutuhkan waktu lama untuk sembuh, sembuh dengan benar, atau tidak pernah sembuh sama sekali, infeksi juga dapat terjadi kapan saja. Infeksi dapat menyebar dari luka ke jaringan dan tulang di dekatnya, serta ke bagian tubuh lainnya,” ungkap Konsultan Ahli Bedah Plastik terkemuka di Adore Life, Hagen Schumacher, yang dilansir dari laman VIVA.
“Ini dapat mengancam jiwa atau bahkan mematikan dalam beberapa situasi jika tidak ditangani dengan cukup cepat,” sambungnya.
Saat saraf semakin rusak, maka cenderung bisa menyebabkan terjadinya sejumlah komplikasi lebih lanjut, termasuk neuropati diabetik.
Masalah tersebut dapat mengancam jiwa atau menyebabkan amputasi pada anggota tubuh yang terkena neuropati diabetik.
Untuk itu, penting untuk pasien diabetes dalam mengelola gula darah secara efektif.
- Istimewa
Dengan mengonsumsi suplemen serta obat-obatan dapat memberikan sejumlah manfaat untuk dapat mengontrol gula darah. Namun hal ini juga efektif bila disertai dengan menjalani gaya hidup sehat.
“Sangat penting untuk menjaga kadar glukosa darah Anda dalam kisaran yang direkomendasikan oleh dokter Anda. Diperlukan menjalani diet yang sangat baik, meliputi (konsumsi) protein berkualitas tinggi,” ujar Hagen.
“Protein adalah komponen penting dari proses penyembuhan yang dapat membantu penyembuhan luka lebih cepat,” lanjutnya.
Selain itu, para peneliti juga menekankan bahwa pentingnya dalam memilih karbohidrat kompleks. Hal ini dapat mencegah lonjakan gula darah dalam tubuh.
Kemudian menggabungkan diet sehat dengan berolahraga sangat kondusif untuk mencapai tujuan kesehatan apa pun, terutama berlaku untuk pasien diabetes.
Apabila Anda kerap menemukan lesi tanpa sebab yang jelas pada kulit atau tubuh Anda. Segera konsultasikan pada dokter, tentu bila tanda-tanda diabetes lainnya dialami oleh Anda. (Kmr)
Load more