Duh, Bulu Kemaluan Sudah Terlanjut Lebat, Baiknya Dibiarkan atau Dicukur Habis? Demi Alasan Kesehatan, Dokter Bilang Begini
- freepik.com/jcomp
tvOnenews.com - Bulu kemaluan adalah bagian alami dari tubuh setiap orang yang memiliki fungsi biologis dan perlindungan tertentu.
Tapi, seiring dengan berkembangnya tren kebersihan dan estetika pribadi, muncul berbagai pertanyaan tentang cara terbaik merawat area tersebut.
Pertanyaan ini tidak hanya menyangkut faktor kenyamanan, tetapi juga aspek kesehatan, kebersihan, hingga preferensi dari masing-masing pribadi.
Setiap orang memiliki kondisi tubuh dan kebutuhan yang berbeda, sehingga keputusan untuk mencukur atau membiarkannya tumbuh didasari oleh informasi yang tepat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apakah setiap orang perlu atau tidak mencukur bulu kemaluan menurut perspektif dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM).
Fungsi Alami Bulu Kemaluan
- Melindungi area genital — Bulu kemaluan menjadi bantalan pelindung yang mencegah gesekan langsung antara kulit organ intim dengan pakaian dalam ataupun kulit pasangan saat berhubungan seksual.
- Melindungi dari bakteri patogen — Menurut dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM), bulu kemaluan berfungsi untuk mencegah bakteri patogen masuk langsung ke dalam organ kelamin
- Memproduksi sebum alami — Folikel pada rambut kemaluan akan memproduksi sebum, zat yang akan mencegah bakteri patogen berkembang biak.
Jadi, memiliki bulu kemaluan yang lebat sebenarnya bukanlah sesuatu yang harus segera diatasi, selama tetap bersih dan tidak menimbulkan masalah.
Kapan Sebaiknya Dibiarkan Saja?
- Tidak menimbulkan iritasi atau infeksi: Jika tidak mengganggu dan tetap higienis, tidak ada keharusan mencukurnya.
- Kulit sensitif terhadap alat cukur: Bagi sebagian orang, mencukur bisa menyebabkan ruam, gatal atau luka kecil.
- Preferensi pribadi atau pasangan: Ada beberapa orang atau pasangannya yang lebih nyaman dengan bulu alami.
Namun tetap penting untuk membersihkan area tersebut secara rutin, misalnya saat mandi, agar tidak menjadi sarang kuman atau menimbulkan bau.
“Rutin membersihkan menggunakan air dan sebaiknya tidak menggunakan sabun pembersih yang mengandung pewangi,” kata dr. Haekal Anshari dikutip dari YouTube Kata Dokter.
Kapan Sebaiknya Dicukur Habis?
- Timbul rasa tidak nyaman karena bulu terlalu lebat, seperti gatal atau lembap berlebihan.
- Ingin menjaga kebersihan ekstra, terutama saat menstruasi atau cuaca panas.
- Pertimbangan estetika atau kepercayaan diri, misalnya saat ingin merasa lebih bersih atau percaya diri dalam hubungan intim.
Namun sebelum melakukannya, dr. Haekal Anshari mengingatkan bahwa ada risiko yang akan diterima ketika seseorang memilih untuk mencukur habis bulu kemaluannya.
“Jika Anda memilih untuk mencukur kemaluan hingga bersih atau hingga botak, masalah akan muncul ketika rambut mulai tumbuh karena tumbuhnya kecil dan terasa tajam dan akan memicu gatal,” jelasnya.
“Untuk menghindarinya, maka anda gunakan pakaian dalam yang tidak terlalu ketat dan gunakan bahan katun,” lanjut sang dokter.
- freepik.com/jcomp
Alternatif Selain Mencukur Habis
- Memangkas saja agar tetap rapi dan nyaman tanpa menghilangkan seluruhnya.
- Trim elektrik khusus area sensitif yang lebih aman daripada pisau cukur biasa.
- Waxing atau laser untuk hasil lebih bersih dan tahan lama (dilakukan oleh tenaga profesional).
“(Waxing) Sebaiknya lakukan dengan terapis karena memerlukan skill yang khusus,“ terang dr. Haekal Anshari.
Pada akhirnya, kondisi bulu kemaluan lebat atau tidak adalah urusan pribadi yang sangat tergantung pada kenyamanan atau pilihan masing-masing.
Mau dibiarkan tumbuh alami seperti hutan tropis atau dicukur habis hingga mulus seperti landasan pacu, keduanya sah-sah saja, asalkan dilakukan dengan penuh kesadaran dan tetap menjaga kebersihan.
(anf/han)
Load more