Kanker Serviks Sering Tak Disadari, Wanita Wajib Tahu Tanda Awalnya Sebelum Terlambat, Kalau Sudah Terasa…
- Gemini AI
tvOnenews.com - Kanker serviks menjadi salah satu penyakit yang paling banyak menyerang wanita, namun sering kali tidak disadari sejak awal.
Kondisi ini membuat banyak penderita baru mengetahui ketika kanker sudah memasuki stadium lanjut.
Padahal, jika dikenali lebih cepat, penanganan bisa dilakukan dengan hasil yang jauh lebih baik.
Menurut penjelasan dr. Ruly Rahadian, ada kelompok wanita yang memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks.
"Wanita yang masuk usia produktif mulai dari 21 tahun ke atas, atau sudah berhubungan suami istri, dan wanita menjelang menopause karena berisiko terkena kanker serviks lebih tinggi, atau yang belum pernah melakukan pap smear,” jelasnya.
Tanda-Tanda Awal Kanker Serviks yang Harus Diketahui
Salah satu tanda awal kanker serviks yang paling sering muncul adalah pendarahan vagina yang tidak normal.
Normalnya, wanita memiliki siklus menstruasi yang teratur dan bisa diprediksi.
Namun, bila tiba-tiba muncul pendarahan di luar siklus menstruasi, atau bahkan setelah lama menopause lalu terjadi pendarahan lagi, kondisi ini patut dicurigai.
“Pendarahan pasca hubungan suami istri juga memerlukan perhatian medis, karena bisa menjadi gejala awal kanker serviks. Begitu juga dengan menstruasi berlebihan, baik volumenya jauh lebih banyak dari biasanya maupun durasinya lebih lama,” kata dr. Ruly.
Selain pendarahan, tanda kedua yang harus diwaspadai adalah keputihan abnormal.
Keputihan sebenarnya normal terjadi pada wanita, tetapi bila jumlahnya berlebihan, berbau menyengat, atau memiliki warna tidak biasa seperti kecokelatan hingga bercampur darah, maka ini bisa menjadi sinyal adanya masalah serius.
“Tekstur keputihan juga bisa berubah, kadang lebih kental atau justru lebih encer. Bila intensitasnya berlebihan sampai membuat harus berganti celana dalam berkali-kali dalam sehari, itu indikasi yang patut diwaspadai,” tambah dr. Ruly.
Selain dua tanda utama tadi, kanker serviks juga bisa menimbulkan nyeri saat berhubungan intim atau nyeri di panggul.
Rasa sakit pada area kemaluan saat berhubungan intim sering dianggap sepele, tetapi jika terjadi berulang, bisa jadi merupakan tanda awal kanker.
“Nyeri di bagian panggul, nyeri perut bagian bawah, atau sakit di pinggang yang terus menerus juga merupakan gejala yang tidak boleh diabaikan. Kondisi ini perlu penanganan lebih lanjut agar tidak berkembang semakin parah,” jelas dr. Ruly.
Selain gejala utama seperti pendarahan, keputihan abnormal, dan nyeri, ada juga gejala lain yang sering tidak disadari.
Salah satunya adalah gangguan berkemih.
Bila frekuensi buang air kecil meningkat, terasa nyeri, atau bahkan urine bercampur darah, ini bisa mengindikasikan adanya masalah pada leher rahim.
Tidak hanya itu, kanker serviks juga dapat memengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan.
“Ada perubahan pada tubuh misalkan berat badan turun padahal tidak sedang diet, nafsu makan berkurang, atau setiap makanan terasa tidak enak. Bahkan ada juga yang sampai kesulitan buang air besar,” ungkap dr. Ruly.
Gejala-gejala tersebut sering kali diabaikan karena dianggap masalah sepele.
Namun, jika dibiarkan, penyakit bisa berkembang tanpa disadari hingga mencapai stadium lanjut.
Oleh karena itu, setiap wanita sangat disarankan untuk memperhatikan perubahan yang terjadi pada tubuh, apalagi bila gejala-gejala tersebut muncul secara berulang.
Pemeriksaan rutin seperti pap smear atau tes HPV menjadi salah satu langkah penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini.
Dengan begitu, peluang keberhasilan pengobatan akan jauh lebih besar. (adk)
Load more