Rutin Minum Minuman Ini Setiap Malam Sebelum Tidur untuk Bersihkan Darah, dr Zaidul Akbar Beri Tahu Resepnya

tvOnenews.com - Resep minuman sehat berkhasiat yang yang bisa bersihkan darah menurut dr Zaidul Akbar.

Kebiasaan buruk mengonsumsi makanan dan minuman tidak sehat lama-kelamaan bisa menyebabkan penumpukan racun atau zat metabolisme dalam darah.

Darah yang penuh dengan zat sisa metabolisme tersebut perlu dibersihkan agar tidak mengundang penyakit.

Sumber :

• Freepik

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan beralih ke pola makan jadi lebih sehat.

Selain itu, dr Zaidul Akbar juga memberikan resep minuman yang bisa membantu membersihkan darah dengan bahan alami.

Bahan yang dimaksud adalah kunyit, habbatussauda, serta kurma yang disatukan menjadi minuman.

"Kunyit kalau dipotong bentuknya seperti pembuluh darah. Maka tanda-tanda kebesaran Allah dari produk-produk ciptaan Allah sudah sangat jelas. Maka kunyit ini menjadi salah satu pembersih darah," papar dr Zaidul Akbar, melansir dari kanal YouTube miliknya.

Sumber :

• YouTube/drzaidulakbarofficial

Berikut adalah resep pembuatan minuman pembersih darah

Bahan-bahan:

- 1 ruas kunyit

- 1 sendok makan habbatussauda bubuk

- kurma

Cara membuat:

1. Kupas dan potong-potong kunyit, lalu tambahkan air

2. Blender kunyit dengan habbatussauda bubuk dan kurma

3. Minum setiap malam sebelum tidur.

dr Zaidul Akbar juga menjelaskan bahwa malam adalah waktu terbaik untuk istirahat , maka dari itu biarkan 'petugas kebersihan' beristirahat.

'Petugas kebersihan' yang dimaksud adalah asam amino yang bisa didapatkan dalam air kelapa. Ia menyarankan untuk mengonsumsinya sebanyak 2-3 kali dalam satu minggu.

"Coba mulai sekarang rutinkan dalam satu minggu itu minum 2-3 kali air kelapa, itu sumber asam amino. Tapi syaratnya jangan pakai gula," ucap dr Zaidul Akbar.

Untuk perisa manisnya, ia merekomendasikan untuk memilih bahan alami seperti kurma.

"Jadi minum teh tawar, makannya kurma. Jauh lebih sehat. Minum kopi pahit, makan kurma. Itu jauh lebih sehat," kata dr Zaidul Akbar. (gwn/nka)