6 Sayuran yang Harus Dihindari Penderita Diabetes, Apa Saja?
- Pixabay
tvOnenews.com - 6 Sayuran yang Harus Dihindari Penderita Diabetes, Apa Saja?
Diabetes adalah salah satu penyakit yang membutuhkan pengaturan pola makan secara ketat, terutama dalam mengontrol kadar gula darah.
Sayuran memang dikenal sebagai sumber nutrisi sehat, namun tidak semua sayuran aman bagi penderita diabetes.
Ada beberapa sayuran yang memiliki indeks glikemik (GI) tinggi sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Artikel ini akan membahas daftar sayuran yang sebaiknya dibatasi atau dihindari penderita diabetes, lengkap dengan alasannya.
Mengapa Penderita Diabetes Harus Memperhatikan Indeks Glikemik?
Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar glukosa darah dalam tubuh.
Makanan dengan GI tinggi akan lebih cepat diubah menjadi glukosa sehingga memicu lonjakan gula darah.
Menurut Diabetes UK, penderita diabetes harus lebih berhati-hati mengonsumsi makanan GI tinggi karena kemampuan tubuh untuk mengontrol gula darah sudah berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali.
“Selanjutnya, bagi mereka yang memproduksi insulin sendiri, makanan GI tinggi dapat memaksa tubuh untuk mencoba memproduksi lonjakan insulin untuk melawan karbohidrat yang bekerja cepat dan konsekuensi umum dari ini adalah rasa lapar dalam dua waktu hingga tiga jam, yang dapat membuat pelaku diet menginginkan lebih banyak makanan,” ungkap Diabetes UK.
6 Sayuran yang Sebaiknya Dihindari Penderita Diabetes
1. Kentang
Kentang adalah salah satu sayuran yang memiliki GI tinggi. Meski kaya vitamin C dan kalium, kentang dapat dengan cepat meningkatkan gula darah.
Mengonsumsi kentang terlalu sering bisa menyulitkan penderita diabetes dalam menjaga kestabilan gula darahnya.
2. Jagung Manis
Jagung manis mengandung karbohidrat tinggi dan memiliki GI sedang hingga tinggi.
Bagi penderita diabetes, konsumsi jagung perlu dibatasi karena dapat memicu kenaikan gula darah secara signifikan.
3. Kacang Polong
Meski termasuk sumber protein nabati, kacang polong memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi.
Konsumsi berlebihan dapat membuat kadar gula darah melonjak, sehingga harus diperhatikan porsinya.
4. Bit
Bit dikenal kaya antioksidan dan serat, namun memiliki kandungan gula alami yang tinggi.
Penderita diabetes tetap boleh mengonsumsinya dalam jumlah kecil, namun perlu mengontrol porsinya agar gula darah tetap stabil.
5. Bengkuang
Bengkuang memang terasa segar dan menyehatkan, tetapi indeks glikemiknya cukup tinggi.
Penderita diabetes sebaiknya tidak mengonsumsinya terlalu sering agar gula darah tidak meningkat tajam.
6. Wortel
Wortel memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mata dan kulit, namun kandungan gulanya cukup tinggi.
Mengonsumsi wortel dalam jumlah banyak bisa meningkatkan gula darah, terutama bagi penderita diabetes tipe 2.
Konsumsi dengan Bijak, Bukan Menghindari Sepenuhnya
Ahli kebugaran di JustCBD, Nataly Komova, RD, menekankan pentingnya pengaturan porsi dalam mengonsumsi sayuran ini:
“Sayuran yang dapat membuat gula darah Anda sangat tinggi termasuk kentang, kacang polong, jagung, bit, bengkuang dan wortel,” ungkap Nataly Komova, dilansir dari Express dan dikutip dari VIVA.
“Meskipun memiliki banyak karbohidrat, sayuran ini adalah sumber serat yang sangat baik dan mengandung nutrisi baik lainnya yang dapat bermanfaat bagi kesehatan Anda. Itulah mengapa saya sangat menyarankan untuk membatasi mereka daripada membuangnya.”
Dengan kata lain, penderita diabetes tidak harus menghindari sepenuhnya, melainkan harus mengatur jumlah konsumsinya.
Sayuran adalah sumber nutrisi penting untuk tubuh, tetapi penderita diabetes perlu lebih selektif dalam memilihnya.
Kentang, jagung manis, kacang polong, bit, bengkuang, dan wortel termasuk sayuran dengan GI tinggi yang dapat memicu lonjakan gula darah.
Bagi penderita diabetes, mengontrol porsi makan dan memperhatikan indeks glikemik sangat penting agar gula darah tetap stabil.
Dengan pola makan sehat dan seimbang, penderita diabetes dapat tetap menikmati manfaat sayuran tanpa khawatir gula darah melonjak.
(kmr/anf)
Load more