Mulai Sekarang Stop Sarapan Nasi Uduk Pagi-Pagi, Kata dr. Zaidul Akbar Pengidap Diabetes Sebaiknya Makan…
- ChatGPT
tvOnenews.com - Banyak orang Indonesia terbiasa memulai hari dengan sarapan nasi uduk.
Aromanya yang gurih, ditambah lauk pauk seperti gorengan, tempe orek, kerupuk, sambal, membuat menu ini terasa lengkap dan mengenyangkan.
Namun menurut dr. Zaidul Akbar, kebiasaan tersebut justru bisa menjadi masalah serius, terutama bagi pengidap diabetes yang sangat rentan mengalami lonjakan gula darah.
Dalam kanal YouTube pribadinya, dr. Zaidul Akbar menyampaikan bahwa apa yang kita makan di pagi hari sangat memengaruhi kondisi tubuh sepanjang hari.
“Maka istilah good food is good mood itu benar. Sebenarnya ya kalau mau moodnya bagus maka yang benar," ucapnya.
dr. Zaidul menjelaskan bahwa nasi uduk bukan sekadar nasi, melainkan paket karbohidrat berlebih yang bisa membuat tubuh cepat lelah.
“Orang makan nasi uduk itu kan bukan nasi doang isinya, apalagi isinya ada gorengannya, bakwan, ada sambelnya, ada kerupuk, tempe orek. Minumnya teh manis, wajar sampai kantor ngantuk, isinya karbo semua,” katanya.
Paduan nasi putih, minyak dari santan, gorengan, dan minuman manis menciptakan ledakan kalori sekaligus gula darah yang tinggi.
Kondisi ini membuat energi melonjak sebentar lalu turun drastis, sehingga tubuh terasa lemas dan mengantuk di pagi hari.
“Maka sebenarnya yang perlu kita lakukan itu apa? Sebenarnya benerin makan itu efeknya luar biasa,” lanjut dr. Zaidul.
Salah satu hal yang paling ditekankan oleh dr. Zaidul adalah menghindari konsumsi gula pasir saat sarapan.
Menurutnya, asupan gula berlebihan di pagi hari hanya akan membebani tubuh, apalagi untuk pengidap diabetes.
“Salah satu cara untuk membuat tubuh kita itu tidak terbebani adalah jangan masukin gula berlebihan waktu pagi-pagi. Tidak ada gula pasir pagi-pagi, sarapan tuh nggak ada gula pasir sama sekali. Kalau minum kopi gimana? Kopi pahit aja. Makanya kurma kan manis, tehnya tawar, kopinya tawar, kurmanya manis,” jelasnya.
Dengan mengganti gula pasir dengan pemanis alami dari buah seperti kurma, tubuh bisa tetap mendapat energi tanpa harus mengalami lonjakan gula darah.
Selain gula, karbohidrat sederhana dalam jumlah besar juga sebaiknya dikurangi.
Nasi putih, gorengan, dan makanan olahan bisa membuat gula darah melonjak.
Oleh karena itu, dr. Zaidul menyarankan agar sarapan diatur dengan porsi yang lebih seimbang.
“Kemudian jangan banyak karbo di situ ya. Kalau Anda pengen tetap beraktivitasnya kata kalah stabil jangan banyak gula olahan di sarapannya. Bagaimana caranya? Kurangi porsi nasinya, banyakin apa? Proteinnya,” tegasnya.
Protein yang cukup dari telur, ikan, tahu, tempe, atau kacang-kacangan mampu memberikan rasa kenyang lebih lama dan menjaga energi tetap stabil.
Sementara itu, sayuran segar bisa menjadi tambahan serat yang baik untuk memperlambat penyerapan gula dalam darah.
Tubuh akan lebih ringan jika pagi hari diisi dengan makanan alami yang minim gula dan rendah karbohidrat olahan.
Dengan pola makan tersebut, tubuh tidak hanya terhindar dari lonjakan gula darah, tetapi juga lebih bertenaga dan fokus dalam menjalani aktivitas harian. (adk)
Load more