Cegah Kecelakaan Kerja, Rawat Kesehatan Garda Terdepan Logistik Nasional Lewat Pemeriksaan Gratis untuk Ratusan TKBM di Pelabuhan
- Istockphoto
tvOnenews.com - Kesehatan tenaga kerja menjadi fondasi utama dalam menjaga keberlangsungan operasional di berbagai sektor, terutama pada pekerjaan yang menuntut fisik tinggi seperti buruh bongkar muat (TKBM) di pelabuhan.
Sebagai garda terdepan yang memastikan barang-barang logistik nasional berjalan lancar, kondisi kesehatan buruh memengaruhi kecepatan dan kualitas layanan.
Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, produktivitas pekerja sehat bisa meningkat hingga 30% lebih tinggi dibandingkan tenaga kerja yang sering mengalami masalah kesehatan.
Dengan demikian, perhatian pada aspek kesehatan buruh bukan sekadar kewajiban sosial, melainkan juga strategi bisnis yang krusial.
Produktivitas Kerja dan Risiko Kecelakaan Buruh Pelabuhan
Seiring meningkatnya aktivitas logistik di pelabuhan, beban kerja TKBM kian bertambah. Aktivitas fisik berat seperti mengangkat, menggeser, dan menata kontainer berpotensi menimbulkan risiko kesehatan maupun kecelakaan kerja.
BPJS Ketenagakerjaan mencatat lebih dari 370 ribu kasus kecelakaan kerja terjadi pada 2023, naik signifikan dibanding 182 ribu kasus pada 2019.
Data ini memperlihatkan bahwa faktor kesehatan dan keselamatan kerja (K3) harus menjadi prioritas utama, terlebih bagi buruh kasar yang rentan cedera.
Upaya pencegahan melalui pemeriksaan kesehatan rutin terbukti mampu menekan angka kecelakaan sekaligus menjaga produktivitas kerja.
Tanpa dukungan buruh bongkar muat yang sehat dan bugar, rantai distribusi logistik akan terhambat. Buruh bukan hanya tenaga fisik, melainkan pilar vital yang menghubungkan kelancaran distribusi barang dari pelabuhan ke berbagai wilayah Indonesia.
Dengan kondisi tubuh yang prima, buruh dapat bekerja lebih efisien dan mengurangi risiko keterlambatan distribusi. Karena itu, menjaga kesehatan buruh sama artinya dengan menjaga stabilitas ekonomi dan logistik nasional.
Sebagai bentuk apresiasi sekaligus kepedulian, Pelindo Solusi Logistik (SPSL) menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi 250 TKBM di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada 28 Agustus 2025.
Layanan kesehatan yang diberikan meliputi pemeriksaan riwayat medis, fisik, tes penglihatan, rontgen dada, hingga analisis laboratorium.
“TKBM merupakan salah satu garda terdepan operasional pelabuhan, termasuk bidang logistik. Program ini bentuk apresiasi bagi para TKBM yang setiap hari berkontribusi dalam kelancaran logistik nasional,” ungkap Dewi Fitriyani, Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL.
- Ist
Program ini dijalankan sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di bidang kesehatan dan keselamatan kerja, serta mendukung target Asta Cita pembangunan SDM. SPSL bekerja sama dengan PT Multi Terminal Indonesia (MTI) untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Manfaat program kesehatan ini juga dirasakan langsung oleh para buruh.
“Kami bersyukur atas dukungannya, semoga program seperti ini terus berlanjut,” ujar Cecep Anwar, buruh TKBM Tanjung Priok.
“Melalui langkah sederhana seperti pemeriksaan kesehatan, edukasi, dan pemberian fasilitas kesehatan, SPSL menegaskan komitmen mendukung operasional pelabuhan yang aman, sekaligus mewujudkan Pelindo Zero Accident Port,” kata Nur Hasan, TKBM Tanjung Perak.
Langkah ini tentu bisa jsangat membantu para pekerja, khususnya tenaga kerja berat. Pasalnya kondisi kesehatan para buruh berdampak langsung pada kelancaran operasional pelabuhan. (udn)
Load more