Pemanis yang Aman untuk Diabetes: Cara Jaga Gula Darah Tetap Stabil Menurut Dokter
- pixabay..com
tvOnenews.com - Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak dipengaruhi oleh kadar gula darah.
Diabetes bisa muncul karena pola makan yang tidak seimbang, khususnya tingginya konsumsi gula dan pemanis.
Diabetes juga berhubungan erat dengan kebiasaan masyarakat yang sulit menahan diri untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman manis.
Gula darah tinggi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes.
![]()
Ilustrasi Gula Darah Tinggi. (Sumber: freepik)
Selain diabetes, gula darah tinggi juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Untuk membantu masyarakat mengontrol gula darah, dr. Ida Gunawan, Ms SpGK(K), dokter spesialis gizi klinik, memberikan penjelasan mengenai cara menjaga kestabilan gula darah.
“Salah satu caranya diberikan gula pengganti atau sweetener. Sweetener ini banyak sekali di pasaran. Contohnya ada yang non kalori, artinya dia memang tidak punya kalori, tapi ada yang punya kalori tapi kalorinya rendah sekali,” ujar dr. Ida dalam program Hidup Sehat, tvOne.
Menurut dr. Ida, pemanis buatan terbagi menjadi dua kategori:
- Pemanis berkalori rendah seperti gula alkohol (xylitol, mannitol) yang tetap mengandung kalori kecil sekitar 2 kkal per gram.
- Pemanis tanpa kalori seperti aspartam dan sucralose yang lebih banyak dijual di pasaran.
Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: cara ini hanya berlaku untuk individu sehat, bukan bagi penderita diabetes.
“Satu jangan lupa hitung kalorinya. Jadi prinsipnya tetap jalankan 3J (jumlah, jenis, jadwal). Saya sudah makan kue, minuman manis, jadi dihitung kalorinya berapa,” jelasnya.
Selain menghitung kalori, dr. Ida juga menyarankan untuk tetap aktif bergerak agar energi dari gula yang masuk bisa digunakan tubuh.
“Gula adalah sumber energi. Nah, energi dipakai dong jangan dibiarkan,” katanya.
Tubuh yang sehat mampu melakukan regulasi alami.
Jika konsumsi gula berlebih namun insulin masih berfungsi dengan baik, tubuh akan menyimpannya sebagai cadangan energi, baik dalam bentuk glikogen maupun lemak.
Selain pemanis buatan, ada juga gula aren yang dinilai lebih baik dibandingkan gula pasir.
dr. Kristina Joy M. Gizi, SpGK, menjelaskan bahwa gula aren memiliki indeks glikemik lebih rendah sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah drastis.
Load more