Rekomendasi Obat Cacing untuk Anak hingga Dewasa, Wajib Diminum Rutin 6 Bulan Sekali agar Tidak Fatal!
- pexels
tvOnenews.com - Cacingan adalah salah satu penyakit yang kerap menyerang anak-anak maupun orang dewasa.
Infeksi cacing bisa terjadi karena kurangnya menjaga kebersihan makanan, air, maupun lingkungan.
Gejala cacingan biasanya ditandai dengan mual, nafsu makan menurun, diare, hingga rasa gatal di area anus terutama pada malam hari.
Jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan masalah serius, seperti kekurangan nutrisi, anemia, bahkan penyumbatan usus.
Oleh sebab itu, penting untuk mengonsumsi obat cacing secara rutin minimal 6 bulan sekali, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Berikut ini rekomendasi obat cacing yang bisa digunakan untuk mengatasi infeksi cacing agar tidak semakin parah.
1. Combantrin 250 mg
Combantrin 250 mg adalah salah satu obat cacing yang paling populer dan banyak direkomendasikan.
Obat ini dapat digunakan untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Kandungan utama obat ini adalah pirantel pamoat, zat aktif yang bekerja dengan cara melumpuhkan cacing sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh melalui feses tanpa memerlukan pencahar tambahan.
Jenis cacing yang bisa ditangani dengan Combantrin 250 mg antara lain: Cacing kremi (Enterobius vermicularis), Cacing gelang (Ascaris lumbricoides), Cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus), Trichostrongylus orientalis, Trichostrongylus colubriformis.
Dengan penggunaan yang tepat sesuai dosis, Combantrin 250 mg terbukti efektif membasmi cacing di dalam tubuh.
2. Combantrin Jeruk Sirup
Selain berbentuk tablet, Combantrin juga tersedia dalam bentuk sirup dengan rasa jeruk yang lebih ramah untuk anak-anak.
Kandungan aktifnya tetap sama, yaitu pirantel pamoat, di mana setiap 5 ml cairan setara dengan 125 mg pirantel base.
Combantrin sirup dapat membasmi cacing gelang, cacing kremi, hingga cacing tambang.
Obat ini bisa diminum sebelum maupun setelah makan.
Bentuk sirup dengan rasa jeruk membuat anak-anak lebih mudah mengonsumsinya tanpa merasa pahit.
3. Konvermex 250 mg
Rekomendasi obat cacing selanjutnya adalah Konvermex 250 mg.
Obat ini juga mengandung pirantel pamoat dan sangat efektif untuk membasmi infeksi cacing gelang, cacing kremi, serta cacing tambang.
Untuk kasus infeksi cacing tambang, biasanya dokter akan menganjurkan konsumsi Konvermex selama 3 hari berturut-turut.
Konvermex bisa digunakan untuk anak-anak maupun orang dewasa sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
4. Konvermex Suspensi 125 mg
Selain dalam bentuk tablet, Konvermex juga tersedia dalam bentuk suspensi dengan dosis 125 mg.
Obat ini biasanya diberikan sebagai dosis tunggal yang bisa diminum sebelum tidur.
Namun, jika terinfeksi cacing tambang, konsumsi dapat dilakukan selama 3 hari berturut-turut.
Efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan Konvermex Suspensi antara lain mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing, ruam kulit, hingga mengantuk.
Meski begitu, efek samping tidak selalu terjadi pada semua orang, dan biasanya ringan serta bisa hilang setelah beberapa saat.
5. Vermoran Tablet Kunyah
Vermoran adalah obat cacing berbentuk tablet kunyah yang mengandung mebendazole.
Zat aktif ini bekerja dengan menghambat cacing menyerap gula yang menjadi sumber energi utamanya.
Akibatnya, cacing tidak bisa bertahan hidup dan akhirnya mati sebelum dikeluarkan melalui feses.
Vermoran bisa dikonsumsi oleh anak usia di atas 5 tahun maupun orang dewasa.
Dosis yang dianjurkan adalah 1 tablet sekali minum.
Obat ini perlu dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan agar lebih mudah diserap oleh tubuh. Vermoran dapat dibeli di apotek dengan atau tanpa resep dokter.
Mengonsumsi obat cacing setiap 6 bulan sekali sangat dianjurkan untuk mencegah infeksi berulang dan memastikan tubuh tetap sehat bebas dari cacing. (adk)
Load more