Jangan Anggap Sepele, Begini Cara Hadapi Seseorang yang Punya Keinginan Bunuh Diri
- pexels.com/SHVETS production
tvOnenews.com - Isu kesehatan mental semakin sering dibicarakan, namun masih banyak orang yang merasa canggung atau tidak tahu harus berbuat apa ketika berhadapan langsung dengan seseorang yang mengutarakan keinginan untuk bunuh diri.
Padahal, tanggapan kita bisa menjadi titik balik yang menentukan antara kehidupan dan kematian bagi orang tersebut. Menanggapi secara tepat bukan hanya soal empati, tetapi juga soal pengetahuan dan kesiapan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah konkret yang dapat diambil saat menghadapi saat punya keinginan bunuh diri, melansir dari Alodokter
Tips menghadapi seseorang yang punya keinginan bunuh diri:
- ANTARA
1. Dengarkan dengan Sepenuh Hati
Ketika seseorang mulai membuka diri dan menceritakan beban pikirannya, hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah menjadi pendengar yang hadir sepenuhnya dengan tidak memberikan penghakiman. Tak perlu buru-buru memberi saran, menyela, atau menilai ceritanya. Cukup dengarkan dengan tulus, tanpa menghakimi. Bagi sebagian orang, didengarkan tanpa interupsi adalah bentuk dukungan yang sangat berarti.
2. Validasi Emosi yang Ia Rasakan
Tunjukkan bahwa kamu memahami kesedihan dan rasa putus asa yang ia alami. Berikan respons yang empatik, baik melalui kata-kata maupun bahasa tubuh, seperti kontak mata, sentuhan hangat di tangan, atau pelukan jika ia merasa nyaman. Katakan hal-hal seperti, “Aku bisa merasakan betapa beratnya ini untukmu,” agar ia merasa diterima dan tidak sendirian.
3. Ajak Bicara dengan Penuh Kepedulian
Setelah ia mencurahkan isi hati, cobalah membuka ruang untuk berdiskusi lebih dalam. Sampaikan pendapatmu dengan lembut, tanpa menyalahkan atau menggurui. Jangan takut untuk menanyakan langsung tentang pikiran bunuh diri. Misalnya, kamu bisa berkata, “Apakah kamu pernah terpikir untuk mengakhiri hidupmu?” Pertanyaan ini bukan memicu niatnya, tapi justru bisa menjadi pembuka untuk membantunya merasa lebih lega dan didukung.
4. Dampingi dan Jaga Keamanannya
Usahakan untuk tidak membiarkannya sendirian, terutama jika ia menunjukkan tanda-tanda ingin menyakiti diri sendiri. Jauhkan benda-benda yang berpotensi berbahaya dari jangkauannya, seperti obat-obatan, benda tajam, atau bahan beracun.
Ajak dia melakukan aktivitas yang menenangkan seperti berjalan kaki, bermeditasi, atau melakukan hobi yang ia sukai. Dorong juga pola hidup sehat dengan makan bergizi dan tidur cukup, karena semua ini turut memengaruhi kesehatan mentalnya.
5. Dukung untuk Mendapat Bantuan Profesional
Jika kondisinya sudah cukup mengkhawatirkan, ajak dia secara perlahan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Jelaskan bahwa mencari bantuan bukanlah tanda kelemahan, melainkan bentuk keberanian dan langkah awal menuju pemulihan.
Kamu bisa mengatakan, “Aku akan terus ada untuk kamu, tapi aku percaya kamu akan merasa jauh lebih baik jika dibantu oleh tenaga profesional yang benar-benar memahami apa yang kamu alami.”
Bagi orang yang tengah terjebak dalam keputusasaan, bunuh diri seringkali terlihat seperti satu-satunya jalan keluar. Di sinilah peran orang-orang terdekat sangat penting. Dengan mendengarkan, memahami, dan menemani mereka melewati masa-masa sulit, kita bisa menjadi jembatan harapan yang menyelamatkan. Ingat, dukungan kecil dari kita bisa membawa perubahan besar dalam hidup seseorang.
(nka)
Load more