Hari Bhayangkara: Menyatukan Semangat Sehat, Lestari, dan Ekonomi Bangkit Menuju Indonesia Emas 2045
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Peringatan hari besar nasional seperti Hari Bhayangkara bukan sekadar ritual tahunan, melainkan momentum strategis untuk memperkuat jati diri bangsa. Di tengah tantangan zaman—mulai dari ancaman krisis iklim, tekanan ekonomi global, hingga disrupsi teknologi—peringatan ini menjadi titik temu semangat kolaborasi lintas sektor demi masa depan Indonesia yang lebih tangguh.
Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 menjadi ajang refleksi bahwa keamanan bukan hanya soal menjaga stabilitas, tapi juga menciptakan ruang hidup yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan. Kesehatan masyarakat, pelestarian lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi tidak bisa dipisahkan dari peran institusi negara yang semakin humanis dan adaptif.
Lebih dari itu, hari besar ini membuka peluang untuk menyentuh hati masyarakat secara luas melalui kegiatan nyata: mulai dari olahraga bersama, kampanye lingkungan, pelayanan sosial, hingga pemberdayaan UMKM. Semua ini adalah bentuk kepolisian modern yang tidak hanya hadir saat ada persoalan, tetapi juga menjadi motor penggerak perubahan.
Budaya hidup sehat dan ramah lingkungan—green habit—perlu ditanamkan sejak dini sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Pendekatan yang melibatkan masyarakat secara partisipatif akan menghasilkan kesadaran kolektif yang kuat dalam menjaga bumi dan membangun bangsa.
Dengan semangat itu, peringatan Hari Bhayangkara menjadi momentum konsolidasi kekuatan nasional menuju visi Indonesia Emas 2045. Sinergi antara aparat negara, pemerintah daerah, komunitas, dan masyarakat sipil adalah kunci untuk mewujudkan negara yang kuat, sehat, aman, dan berdaya saing global.
Semangat tersebut diwujudkan dalam Riau Bhayangkara Run 2025 yang digelar sukses dan meriah pada Minggu pagi, 13 Juli 2025 di Mapolda Riau, Pekanbaru. Ajang lari berskala nasional ini diikuti oleh 13.079 pelari, termasuk peserta internasional dari Kenya, Prancis, Amerika Serikat, Singapura, dan Malaysia. Acara ini sekaligus memperkuat positioning Riau sebagai destinasi sport tourism, setelah RBR mendapat sertifikasi resmi World Athletics untuk kategori 5K, 10K, dan 21K.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hadir dan melepas langsung peserta kategori 5K dan 10K. Dalam sambutannya, Kapolri menekankan pentingnya kebersamaan dan semangat hidup sehat sebagai bagian dari pembangunan nasional.
“Ini bukan hanya tentang berlari, tapi tentang membangun persatuan, memperkuat kesehatan masyarakat, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan peduli lingkungan,” tegasnya.
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan bersama Gubernur Riau Abdul Wahid secara simbolis melepas peserta half marathon 21K. Menurut Kapolda, event ini bukan sekadar seremoni Hari Bhayangkara, tetapi memiliki dampak sosial dan ekonomi yang nyata.
“Sebanyak 54 booth UMKM lokal ikut serta, menyajikan produk kuliner, kriya, hingga fashion. Tingkat okupansi hotel di Pekanbaru juga meningkat signifikan,” jelasnya.
Kapolda menambahkan, RBR 2025 mengusung misi ekologis sebagai bagian dari strategi Green Policing.
“Kami ingin mendorong green habit dan membangun pemahaman ekologis berkelanjutan melalui pendekatan humanis dan kolaboratif,” ungkapnya.
Riau Bhayangkara Run 2025 bukan hanya selebrasi, tetapi juga simbol kekuatan kolaborasi. Dari sportivitas, kepedulian lingkungan, hingga geliat ekonomi lokal melalui UMKM, acara ini menegaskan bahwa sinergi antar-elemen bangsa bisa menjadi kekuatan nyata untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih cerah.
Load more