Jangan Asal, Simak Tips Konsumsi Suplemen Herbal yang Aman: Panduan Sehat untuk Gaya Hidup Modern Anak Muda
- Istockphoto
tvOnenews.com - Di tengah padatnya aktivitas dan pola hidup instan generasi muda Indonesia, kebutuhan akan nutrisi seringkali terabaikan, terutama soal suplemen kesehatan.
Tak sedikit anak muda kini mengandalkan suplemen makanan sebagai solusi praktis untuk menjaga stamina, daya tahan tubuh, hingga performa harian.
Namun, seperti diungkap oleh binaragawan Ade Rai, suplemen seharusnya hanya menjadi pelengkap, bukan pengganti makanan bergizi.
"Konsumsi suplemen perlu disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, bukan ikut-ikutan tren," kata Ade Rai dikutip dari kanal YoTubenya.
Beberaapa ahli gizi juga menekankan pentingnya edukasi sebelum konsumsi suplemen. Ia menyarankan agar masyarakat mengenali kebutuhan nutrisi masing-masing sebelum memilih produk tambahan.
Apalagi kini, banyak platform yang menyediakan tes DNA atau analisis gizi berbasis digital, yang bisa menjadi rujukan awal untuk memahami kebutuhan tubuh secara lebih tepat.
Sayangnya, di tengah popularitas suplemen, masih banyak yang kurang memahami cara konsumsi yang benar.
Beberapa anak muda bahkan tergoda membeli produk hanya karena dipromosikan di media sosial tanpa memastikan keamanannya.
Padahal, suplemen yang tidak sesuai bisa menimbulkan efek samping berbahaya. Di sinilah pentingnya memilih produk berbasis sains, bukan hanya berdasarkan testimoni atau popularitas belaka.
Jika kamu sedang atau akan mengonsumsi suplemen, pastikan untuk mengikuti panduan berikut agar penggunaannya benar-benar aman dan efektif:
7 Tips Aman Konsumsi Suplemen Herbal
1. Konsultasi dengan ahli terlebih dahulu
Sebelum memulai konsumsi suplemen, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Tes kebutuhan nutrisi bisa membantu menentukan suplemen yang paling tepat.
2. Periksa label dan izin BPOM
Pastikan produk memiliki izin edar dari BPOM dan label yang jelas mengenai komposisi, dosis, serta aturan konsumsi. Hindari produk tanpa informasi yang transparan.
3. Pilih produk yang mengedepankan sains dan kualitas
Sejumlah merek kini sudah mengadopsi prinsip transparansi dengan pengujian pihak ketiga untuk menjamin kemurnian dan keamanannya. “Komitmen utama adalah validasi ilmiah, bukan sekadar tren pasar,” kata Alex Teo
4. Jangan tergoda klaim berlebihan
Waspadai produk yang menjanjikan manfaat instan seperti “penurunan berat badan dalam 3 hari” atau “penyembuhan total tanpa efek samping.” Klaim semacam itu patut dipertanyakan.
Load more