Meski Terasa Lapar, Ternyata Sarapan Nasi Justru Tidak baik, dr Zaidul Akbar Bilang Sebaiknya Tunggu Jam…
- YouTube
tvOnenews.com - Sarapan kerap dianggap penting bagi sebagian orang untuk mengisi energi sebelum melakukan aktivitas hingga siang nanti.
Namun, banyak yang salah menilai sarapan terbaik dapat mengonsumsi makanan berat seperti nasi beserta lauk dan sayurnya.
Terlebih orang Indonesia sering beranggapan kalau belum kenyang sebelum makan nasi.
Ternyata, sarapan dengan cara ini justru tidak disarankan, sebab tubuh bisa mengalami gangguan.
Lantas jam berapa sebaiknya sarapan dan menu apa yang seharusnya dapat dikonsumsi?
Dalam satu kajiannya, dr Zaidul Akbar mengungkapkan efek pada tubuh bila sarapan berat dengan nasi.
Seperti apa penjelasan dr Zaidul Akbar mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.
![]()
dr Zaidul Akbar. (Ist)
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan di kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official, dokter sekaligus pendakwah ini secara tegas menyebutkan pagi hari bukanlah waktu yang cocok untuk sarapan dengan makanan yang memiliki kandungan enzim rendah.
"Pagi-pagi itu tidak cocok makan makanan yang minus miskin enzim," ungkap dr Zaidul Akbar pada tayangan YouTube miliknya.
Bahkan dirinya menganjurkan untuk tidak perlu sarapan sekalian, cukup dengan meminum air putih.
"Lebih baik anda pagi-pagi tidak usah sarapan, minum saja cukup," ujarnya.
Bukan tanpa alasan, faktanya di pagi hari sebenarnya hormon lapar manusia itu sedang dalam posisi terendahnya.
"Karena memang secara sains pagi itu hormon lapar kita lagi rendah-rendahnya," kata dr Zaidul Akbar.
"Jadi antara jam 6 sampai jam 7 bukan waktu yang tepat untuk banyak makan sehingga fasenya pagi itu fase pengeluaran mangkanya kita buang hajat kalau pagi-pagi kan," terusnya.
Menurut dr Zaidul Akbar, makan di waktu hormon lapar sedang rendah itu bukanlah hal yang tepat.
"Makan di saat hormon makan lagi rendah bukan waktu yang tepat untuk makan," tegas dr Zaidul Akbar.
"Kapan makannya, siang sebelum siang," sambungnya.
dr Zaidul Akbar memberi contoh satu dampak jika sarapan dengan menu nasi yang banyak.
"Habis makan itu biasanya ngantuk enggak," tutur dr Zaidul Akbar.
Load more