3 Alasan Medis Mengapa Orang Jepang Makan Nasi Putih Setiap Hari tapi Angka Diabetes dan Obesitasnya Rendah
- Freepik
tvOnenews.com - Seperti di Indonesia, nasi putih menjadi makanan wajib bagi orang Jepang. Namun bedanya angka diabetes dan obesitas di sana rendah.
Jepang malah diketahui sebagai salah satu negara dengan tingkat obesitas terendah di dunia dan angka harapan hidup tertinggi di dunia.
Padahal telah lama diketahui bahwa nasi putih merupakan penyebab diabetes dan obesitas. Di Indonesia tidak sedikit praktisi kesehatan yang menyuruh meninggalkan nasi putih.
(Foto: Freepik)
Dilansir dari Soha, Professor Sekolah Ilmu Pangan dan Teknik Gizi Universitas Pertanian Tiongkok Fan Zhihong menerangkan bahwa sebenarnya diabetes disebabkan oleh bermacam penyebab.
Diabetes bisa diturunkan lewat faktor genetik, namun ada pula mereka yang terkena diabetes karena konsumsi makanan tinggi gula, lemak, dan pati tanpa dimbangi dengan olahraga.
Lantas mengapa orang Jepang tetap sehat-sehat meski makan nasi putih setiap hari? Jawabannya adalah mereka punya 3 cara makan nasi yang jarang dimiliki Indonesia atau negara lain:
1. Orang Jepang makan nasi dengan hidangan ringan
Orang Jepang rutin makan nasi setiap kali makan, namun kunci agar berat badan mereka tidak bertambah adalah jumlah nasi dalam sekali makan tidak terlalu banyak hanya sekitar 100g.
Sebaliknya, mereka lebih banyak makan makanan sampingan. Apalagi makanannya cukup hambar, jarang dibumbui gula dan garam.
(Foto: Freepik)
Mereka bahkan makan sayur dan ikan mentah karena ingin mempertahankan nutrisi terbaik dari makanan.
Di Jepang, piring makanan seringkali berukuran sangat kecil sehingga secara tidak langsung menyebabkan mereka mengonsumsi lebih sedikit makanan.
2. Makan nasi dengan suhu rendah
Berbeda dengan orang Indonesia yang biasanya suka menyantap hidangan panas, di Jepang lebih banyak mengonsumsi nasi dingin dalam bentuk sushi atau nasi kepal.
Orang Jepang percaya bahwa nasi dingin mengandung pati resisten seperti serat, zat ini tidak mudah dicerna dan bila masuk ke dalam tubuh akan memperlambat penyerapan glukosa dalam tubuh.
Oleh karena itu, kadar gula darah tidak akan meningkat terlalu cepat sehingga membantu menstabilkan kadar gula darah.
Load more