Bahaya! Bukan Kanker atau Diabetes, Ternyata Ini Penyakit Paling Mematikan di Dunia Kata dr Zaidul Akbar, Orang Tak Sadar Mengidapnya
- Kolase tvonenews
“Ini semua masalah-masalah atau penyebab emosi atau perasaan yang tidak nyaman harus ditanggulangi dengan cara apa? Tentunya dengan Al-Qur’an,” kata dr Zaidul Akbar.
Selain itu, dr Zaidul Akbar mengatakan bahwa penyakit paling mematikan, ternyata bukanlah kanker atau diabetes namun toksin atau racun hati.
“Lalu yang kedua, hal lain yang menyebabkan itu harus dibuang. Kata nabi dosa itu sesuatu yang menggelisahkan, maka dua poin tadi membicarakan tentang toksin hati menjadi hal yang sangat krusial,” lanjut dr Zaidul Akbar.
Ia menjelaskan umumnya orang mengalami kecemasan karena khawatir dengan berbagai segi kehidupan, mulai dari pekerjaan, kehidupan dan lain-lain.
“Sekarang banyak orang-orang yang mengeluh dengan anxiety atau kecemasan. Kalau saya boleh menyimpulkan dalam versi saya, bisa jadi anxiety itu muncul karena dosa yang dia lakukan,” kata dr Zaidul Akbar.
Orang yang memiliki kecemasan berlebih biasanya kerap berburuk sangka dengan Allah.
“Mungkin pada kategori yang bisa kita anggap kecil saja, bisa jadi itu menimbulkan anxiety atau kecemasan tadi. Contoh dia berburuk sangka dengan Allah, terlalu khawatir dengan urusan dunianya, pekerjaannya sehingga hati it uterus was-was,” ungkap dr Zaidul Akbar.
Ternyata Ini Paling Mematikan di Dunia Kata dr Zaidul Akbar
Dr Zaidul Akbar mengungkapkan seorang wanita yang cemas bisa berujung terkena penyakit fisik.
“Misal ibu atau wanita yang was-was luar biasa terhadap suaminya begini begitu, padahal suaminya baik-baik saja. Maka cepat atau lambat akan menjadi penyakit fisik salah satunya darah tinggi,” ujar dr Zaidul Akbar.
Tak banyak yang tahu bahwa penyakit seperti kista, kanker hingga tumor ternyata disebabkan oleh masalah emosi.
“Dari yang saya pelajari beberapa waktu belakangan ini ya seperti kasus tumor, kista, kanker yang menimpa kaum wanita dari yang saya pelajari ternyata tidak lepas dari masalah ketika anak itu masih dalam kandungan dan masa zona pengasuhannya, mulai dari kurangnya kasih sayang, dendam dan seterusnya,” kata dr Zaidul Akbar.
Load more