Anda Harus Tahu! dr Zaidul Akbar Bagikan Tips Minum Air Putih yang Benar Agar Tubuh Sehat

tvOnenews.com - dr Zaidul Akbar membagikan sebuah tips untuk para jemaah yang hadir dalam sebuah kajian islami terkait dengan minum air putih yang bisa membuat tubuh menjadi sehat.

dr. Zaidul Akbar mengatakan kalau minum air putih sebaiknya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin mengingat suhu tubuh normal seseorang berada di angka 37 derajat celcius.

"Tubuh kita itu pak, suhu normalnya itu 37 derajat celcius, dia tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin" kata dr Zaidul Akbar.

dr Zaidul Akbar pun menjelaskan alasan mengapa seseorang terkadang muncul sensasi ingin meminum-minuman dingin, dimana hal tersebut terjadi ketika kondisi tubuh  dalam keadan mengeluarkan keringat. 

"Saya pernah bagikan alasan kenapa tiba-tiba ada sensasi pengen minum yang dingin, jadi ketika anda lagi dingin pengen minum dingin itu sebenarnya ada keringat di badan kita yang perlu dikeluarkan," sambungnya. 

Maka dari itu, beliau menyampaikan untuk lebih baik memilih meminum air putih dengan suhu normal atau air hangat.

Karena menurut dr Zaidul Akbar, saat Anda memutuskan untuk meminum air dingin yang akan terjadi Anda akan terus menerus minum air putih dingin

"Jadi lagi sensasi dingin kita muncul maka itu jangan justru minum dingin, tapi justru minum air hangat atau air normal. Sebab apa kalau kita minum yang dingin apa yang terjadi dia akan nagih lagi," lanjut dr Zaidul Akbar. 

Meski di dalam hadits dikatakan kalau dianjurkan untuk meminum air dingin, namun hal tersebut harus disesuaikan dengan kondisi dari tempatnya.

Sehingga untuk di Indonesia mungkin yang paling sesuai adalah air dengan suhu yang normal karena kalau terlalu sering minum air dingin maka akan berdampak buruk bagi kesehatan.

"Meskipun dalam hadis dikatakan air dingin gitu kan kondisi di Madinah di Mekkah itu kan panasnya luar biasa. Kita mungkin disini agak sedikit beda gitu kan jadi kalau disini orang - orang yang rutin Banget minum es itu lama - lama ginjalnya bisa tergerus dan bermasalah," terang dr Zaidul Akbar.