"IGF-1 adalah yang paling berlimpah di tulang, dan memfasilitasi pertumbuhan dengan meningkatkan penyerapan asam amino, yang terintegrasi menjadi protein baru di jaringan tulang," kata Prof. Fika, Minggu.
Penelitian menemukan, kadar IGF-1 yang tinggi pada anak usia 2 tahun berkorelasi dengan tinggi badan dan asupan susu yang baik. Tak heran bila UNICEF menyatakan bahwa susu/produk susu merupakan bagian penting dalam makanan anak, dan disarankan memberi 1-2 gelas susu per hari untuk anak usia 1-2 tahun.
Prof. Fika juga menekankan manfaat susu tak terbatas pada anak usia 1-2 tahun saja. Anak sekolah pun dapat memperoleh kebaikan susu. Pasalnya, susu praktis dan mudah disiapkan dan dikonsumsi, terlebih saat sarapan
"Karena bentuknya cair, susu sangat praktis, mudah dikonsumsi, dan mudah dicerna atau diserap," ujar Prof. Fika.
Sementara itu, Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting)/TP2AK Stunting Deputi Dukungan Kebijakan Pemerataan Pembangunan dan Pembangunan Manusia, Setwapres Suprayoga Hadi mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) sudah menggulirkan program gizi anak sekolah sejak 2016.
"Mengingat masih banyak anak yang tidak sarapan, program ini sebetulnya bisa mengoptimalkan asupan gizi anak, khususnya protein. Ini termasuk program yang akan dilanjutkan Kemendikbud. Dalam hal ini adalah sarapan di sekolah," ujar Suprayoga.
Suprayoga mengatakan program ini memang belum jadi program nasional dan masih memprioritaskan anak-anak yang tinggal di wilayah rawan pangan, sebelum nantinya akan digerakkan secara nasional.
Load more