Madiun, Jawa Timur – Seorang penyanyi dangdut lokal asal Kota Madiun Jawa Timur terpaksa banting setir menjadi penjual es dawet di pinggir jalan guna bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19 yang sudah berjalan 2 tahun. Langkah ini terpaksa dilakukan lantaran selama pandemi dan adanya aturan ppkm darurat, sudah tidak ada lagi job menyanyi karena hajatan dan hiburan masih dilarang oleh pemerintah.
Dengan dibantu dua adiknya, Nayla Ganesha yang awalnya merupakan pekerja seni tarik suara, warga Jalan Ciliwung, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Kota Madiun ini mengaku baru dua minggu berjualan es dawet dan gorengan di pinggir Jalan Raya DI Panjaitan. Dia merasa beruntung karena dawetnya laris manis dan selalu habis terjual setiap harinya.
“Ya awalnya saya itu kerjaannya kan nyanyi, Mas, terus karena ada PPKM, hajatan kan juga belum boleh, jadi saya akhirnya memilih jualan es dawet demi kebutuhan hidup,” kata Nayla.
Dia mengaku tak sungkan berjualan meski profesinya sebelum pandemi terasa lebih gemerlap.
“Nggak malu lah, karena berjualan itu menyenangkan, penghasilan saya sekarang ya lumayan daripada gak ada pekerjaan, baru dua minggu jualan,” sambungnya.
Sementara para pembeli es dawet di tempatnya mengaku, awalnya tahu dari medsos ada penjual es dawet cantik dan selalu ramai pembeli, sehingga mereka mencobanya. Selain rasanya enak harganya juga lumayan terjangkau.
“Awalnya saya lihat di medsos, kok ada penjual es dawet cantik gitu, ya iseng-iseng kesini dari pada belinya dawet ke Ponorogo, rasanya enak juga dan harganya lumayan terjangkau,” kata Bagas pembeli es dawet asal Ngawi.
Meski penghasilanya berjualan es dawet ini dirasa lebih banyak dari pada saat menyanyi, tetapi Nayla tetap berhara agar pandemi Covid-19 dan PPKM ini segera berakhir sehingga para pekerja seni dan masyarakat bisa kembali mencari nafkah dan beraktivitas normal seperti sedia kala. (Miftakhul Erfan/act)
Load more